Translate

Sabtu, 18 Januari 2014

3 RUDI DAN 3 PRESTASI



INGINKAH KITA DAN ANAK-ANAK KITA SEPERTI MEREKA BAHAGIA SETIAP HARI DENGAN PEKERJAAN DAN PROFESI YANG MEREKA PILIH.

Mengapa begitu banyak orang yang MALES, JENUH, TERTEKAN jika sudah tiba hari Senin dan harus Kembali bekerja.

Padahal pekerjaan itu adalah KESEHARIAN hidupnya, juga sekaligus menjadi mata pencaharian penopang keluarganya.

Jika sudah seperti ini itu artinya KESEHARIAN HIDUP KITA PENUH DENGAN KETIDAK-BAHAGIAAN.

Tahukah anda mengapa ini semua bisa terjadi ?

Ini semua terjadi karena Sistem sekolah kita tidak membuat anak-anak kita sejak kecil memilih bidang atau profesi yang mereka cintai, hingga kelak jika mereka besar juga memilih bekerja pada profesi dan bidang yang mereka cintai.

Sistem sekolah kita membuat anak harus mencintai semua bidang mata pelajaran dan mewajibkan semua matapelajaran harus bagus baru bisa dibilang sukses di sekolah, rangking, juara dsb. 

Hal ini sungguh sangat bertentangan dengan fitrah anak-anak manusia yang unik, spesifik dan berbeda2, tidak ada manusia yang mencintai semua bidang mata pelajaran, dan tidak pernah ada orang sukses yang punya profesi JURU MASAK, PENATA RAMBUT DAN PEMAIN BADMINTON.

Anak manusia itu diciptakan unik dan spesifik, itulah mengapa ada anak yang sejak kecil sudah menyukai KERETA DAN HANYA KERETA SAJA, ada juga yang menyukai ROBOT dan hanya robot saja, ADA JUGA yang menyukai Mobil saja, Motor saja, Memasak saja, Olah Raga saja, Wayang saja, Pesawat saja bahkan ada juga anak yang sukanya dengan binatang melata, dan hal-hal spesifik unik lainnya.

Ah tapi sayangnya justru anak2 ini di anggap bermasalah di sekolah dan anak yang unik dan spesifik ini justru di paksa untuk melawan panggilan fitrah mereka yang merupakan amanah dari Tuhannya, mereka malah DI PAKSA HARUS menguasai hal-hal yang sama sekali tidak menari mereka dan membuat mereka bosan. Hingga akhirnya setelah besar mereka terpaksa bekerja pada bidang yang tidak menarik hati mereka dan terciptalah kebosanan dan stres setiap awal pekan. 

Saya ingat bagaimana Steven Spielberg di wawancarai wartawan apa komentarnya tentang sekolahnya dulu; dan ia menjawab "satu-satunya yang paling saya sukai dari sekolah saya dulu adalah saat BELL ISTIRAHAT dan BELL PULANG sekolah berbunyi, karena saat itulah saya bisa kembali melakukan kegiatan yang paling saya sukai, yakni membuat film2 melalui Handycam yang dipinjamkan papa pada saya."

Dan beruntunglah Spielberg saat ini menekuni pekerjaan yang membuatnya bahagia setiap hari, hingga ia tidak lagi terganggu oleh hari Senin. 

Hal lain yang membuat ini terjadi adalah TRADISI Nasehat para orang tua yang bernada MATERIALISTIK, hingga anak2 kita akhirnya terprogram jika ditanya cita-cita bisa di pastikan jawabannya adalah PROFESI SEJUTA UMAT; Dokter, Insinyur, Pilot, ...dst. Menjadi Dokter bukan untuk menjadi PENYEMBUH tapi karena INGIN KAYA. Menjadi Pilot bukan karena mencintai dunia penerbangan TAPI KARENA GAJINYA BESAR.

Nah pertanyaannya.... Jika kita hari ini kita merasa tidak bahagia dengan pekerjaaan dan profesi yang kita geluti setiap hari kemudian merasa tertekan setiap kali HARI SENIN tiba. Apakah anak kita juga akan kita arahkan dengan cara yang sama seperti kita dulu di arahkan oleh orang tua kita ?

Jika jawabannya adalah Tidak !!! 
dan pertanyaan berikutnya adalah;
Jadi saya harus bagaimana agar bisa mengarahkan anak saya tidak lagi seperti kami dan apa yang kami alami saat ini ?

Maka saya katakan Anda sungguh Orang Tua yang luar Biasa dan Bijaksana!

MENGAPA DENMARK MENJADI NEGERI PALING MAKMUR DI DUNIA ?

MENGAPA DENMARK MENJADI NEGERI PALING MAKMUR DI DUNIA? 

Suatu hari tanpa sengaja Tuhan, mengarahkan jari-jemari saya melalui google untuk membuka sejarah negara Denmark.

Dari info Wikipidia yang kebetulan saya baca ternyata Denmark adalah negara Paling Nyaman untuk tempat tinggal manusia di dunia, negara dengan pendapatan penduduk paling tinggi di dunia, juga menjadi negara paling makmur didunia paling bersih di dunia hingga mendapat gelar "Negeri Dongeng".

Meskipun kemudian tingkat kenyamanannya tergeser oleh New Zealand. New Zealand menempati urutan pertama negara paling Nyaman untuk tempat tinggal manusia di dunia.

Sebagai seorang pendidik, saya langsung berpikir bahwa mungkin yang menjadi penyebab Denmark dan New Zealand menjadi negara termakmur adalah karena pendidikan mereka yang sangat baik.

Ah... namun ternyata dugaan saya keliru. Orang-orang Denmark justru percaya bahwa penyebab dari negaranya menjadi termakmur, ternyaman dan teraman adalah karena Masyarakatnya Jujur.

Orang Denmark percaya bahwa semua kebaikan yang ada di negaranya berawal dari KEJUJURAN, pada saat seorang jujur maka semua fasilitas umum untuk rakyat akan terbangun dengan baik sebagaimana mestinya sesuai standar mutu yang telah di tetapkan di segala bidang mulai dari Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dll.

Masyarakat Denmark percaya bahwa ke jujuran bisa melahirkan segalanya, Mereka percaya bahwa setiap manusia itu pintar, dengan kejujuran maka setiap kepintaran manusia akan menjadi manfaat bagi sesama dan seluruh negeri. Mereka yakin jika setiap aparat pemerintah jujur dan rakyatnya jujur maka sebuah negara bisa menjadi makmur tanpa perlu menjadi yang paling pintar dibidang pendidikan.

Ternyata memang benar, Denmark masuk dalam salah satu negara dengan tingkat korupsi NYARIS NOL, seperti juga di Finlandia dan New Zealand.

Karena kejujuran itulah akhirnya pendidikan di negara ini pun menjadi lebih baik dan sangat maju. Jadi tidak salah jika kita katakan bahwa KETIDAK JUJURAN (mental korup), akan melahirkan bencana berantai dalam sebuah negara.

Mereka begitu yakinnya bahwa Kejujuran adalah awal dari semua kebaikan dan bukannya KEPINTARAN. Dulu saat kami mendirikan sekolah, kira2 10 tahun silam, Kejujuran dan Etika Moral adalah Prioritas utama, sedangkan kepintaran itu kita kembangkan kemudian, karena kami juga yakin bahwa setiap anak terlahir pintar.

Itulah sebabnya di sekolah kami, kami tidak terlalu pusing jika seorang anak belum bisa CALISTUNG saat masuk SD atau bahkan setelah sekolah SD, tapi kami sangat peduli jika sorang anak tidak jujur dan beretika buruk.

Dan setelah membaca artikel ini sepertinya Saya di ingatkan kembali oleh Tuhan, untuk tetap mempertahankan apa yang sudah kami Yakini. Bahwa KARAKTER, PRILAKU dan KEJUJURAN adalah landasan untuk MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DAN MAKMUR. Dan bukan angka2 akademik yang tertera di buku Raport.

Terimakasih Tuhan, Engkau selalu menguatkan kami untuk selalu tegar pada apa yang kami yakini benar dalam sistem pendidikan anak-anak kami dan sekolah kami.

Mari kita renungkan bersama.

-ayah edy-