A. Pendahuluan
Diskursus seputar anak berbakat dan keberbakatan di Indonesia merupakan hal masih tergolong baru. Dalam arti hanya beberapa orang saja yang memahami terkait hal ini. sebagaimana yang terjadi dalam kasus anak berkebutuhan khusus, isu keberbakatan ini juga kurang mendapat perhatian yang lebih dari para praktisi pendidikan. Banyak anak berbakat di perlakukan sama dengan anak-anak yang lain dan disamaratakan. Akibatnya banyak anak yang memiliki kelebihan namun “menguap” begitu saja. Padahal jika praktisi pendidikan mampu untuk mengelola dengan baik anak-anak berbakat ini, sebenarnya akan lebih banyak manfaat yang dapat diambil dari mereka.
Tulisan dalam makalah ini sejatinya merupakan bagian kecil dari upaya memberikan alternative pemahaman dalam bentuk kajian yang mengupas seputar keberbakatan. Maka dalam makalah ini pembahasan tidak akan terlalu jauh dari topic-topik yang meliputi pengertian keberbakatan,talenta dan kretifitas. Serta dalam pembahasan lebih lanjut akan di ungkapkan tentang layanan dan penanganan anak-anak berbakat di Indonesia dangan menyuguhkan beberapa pembahasan seputar kurikulum berdifferensiasi dan pembelajaran integrative serta sedikit ulasan mengenai sekolah khusus, kelas khusus, akselerasi dan home schooling.
B. Tentang keberbakatan,talenta dan kreatifitas
1. Pengertian Keberbakatan
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab. Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
Sutratianah lebih lanjut mengungkapkan karakteristik anak berbakat antara lain:
Diskursus seputar anak berbakat dan keberbakatan di Indonesia merupakan hal masih tergolong baru. Dalam arti hanya beberapa orang saja yang memahami terkait hal ini. sebagaimana yang terjadi dalam kasus anak berkebutuhan khusus, isu keberbakatan ini juga kurang mendapat perhatian yang lebih dari para praktisi pendidikan. Banyak anak berbakat di perlakukan sama dengan anak-anak yang lain dan disamaratakan. Akibatnya banyak anak yang memiliki kelebihan namun “menguap” begitu saja. Padahal jika praktisi pendidikan mampu untuk mengelola dengan baik anak-anak berbakat ini, sebenarnya akan lebih banyak manfaat yang dapat diambil dari mereka.
Tulisan dalam makalah ini sejatinya merupakan bagian kecil dari upaya memberikan alternative pemahaman dalam bentuk kajian yang mengupas seputar keberbakatan. Maka dalam makalah ini pembahasan tidak akan terlalu jauh dari topic-topik yang meliputi pengertian keberbakatan,talenta dan kretifitas. Serta dalam pembahasan lebih lanjut akan di ungkapkan tentang layanan dan penanganan anak-anak berbakat di Indonesia dangan menyuguhkan beberapa pembahasan seputar kurikulum berdifferensiasi dan pembelajaran integrative serta sedikit ulasan mengenai sekolah khusus, kelas khusus, akselerasi dan home schooling.
B. Tentang keberbakatan,talenta dan kreatifitas
1. Pengertian Keberbakatan
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab. Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
Sutratianah lebih lanjut mengungkapkan karakteristik anak berbakat antara lain:
- Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang juga demikian tinggi.
- Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan beberapa perilaku seperti gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi, impulsifitas tinggi, gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku lainnya.
- Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu saja akan hal-hal ilmiah.
- Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
- Kemampuan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi tertentu.
- Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide scienci, menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.
Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:
- Kemampuan di atas rata-rata
- Kreativitas tinggi
- Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
2. Pengertian Talenta
Talenta merupakan suatu kemampuan pemberian Tuhanbagi seseorang sehingga individu tersebut bisa bepartisipasi aktif dan berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. Talenta juga diartikan kesempatan dalam mengaktualisasikan diri kita, tentu dengan bakat kita. Dan hendaknya talenta (kesempatan aktualisasi diri) ini kita pergunakan dengan sebaik-baiknya karena kita harus mempertanggungjawabkannya pada Tuhan. Talenta melambangkan semua kemampuan atau bakat, sumber daya dan kesempatan yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia.
Perbedaan antara Giftedness (keberbakatan) dan talenta adalah:
Giftedness (keberbakatan) merujuk kemampuan superior alami (yang disebut aptitutes atau gifts/karunia) yang sudah dimiliki seseorang secara spontan (alami) tanpa bimbingan atau pelatihan minimal pada satu bidang tertentu yang menempatkan seseorang tersebut 10% terbaik diantara teman-teman sebayanya. Sementara talenta merujuk kepada penguasaan yang luar biasa (superior mastery) dan merupakan kemampuan/keterampilan ataupun pengetahuan yang dibentuk secara sistematis dalam salah satu bidang tertentu yang juga menempatkan mereka termasuk diantara 10 % terbaik diantara teman sebayanya yang menggeluti bidang yang sama.
3. Pengertian Kreativitas
Banyak buku yang membahas kreativitas, kelompok kami akan menyampaikan beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas, yaitu:
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. (K B B I)
b. Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis)
c. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan).
d. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Rogers).
e. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:
Talenta merupakan suatu kemampuan pemberian Tuhanbagi seseorang sehingga individu tersebut bisa bepartisipasi aktif dan berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. Talenta juga diartikan kesempatan dalam mengaktualisasikan diri kita, tentu dengan bakat kita. Dan hendaknya talenta (kesempatan aktualisasi diri) ini kita pergunakan dengan sebaik-baiknya karena kita harus mempertanggungjawabkannya pada Tuhan. Talenta melambangkan semua kemampuan atau bakat, sumber daya dan kesempatan yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia.
Perbedaan antara Giftedness (keberbakatan) dan talenta adalah:
Giftedness (keberbakatan) merujuk kemampuan superior alami (yang disebut aptitutes atau gifts/karunia) yang sudah dimiliki seseorang secara spontan (alami) tanpa bimbingan atau pelatihan minimal pada satu bidang tertentu yang menempatkan seseorang tersebut 10% terbaik diantara teman-teman sebayanya. Sementara talenta merujuk kepada penguasaan yang luar biasa (superior mastery) dan merupakan kemampuan/keterampilan ataupun pengetahuan yang dibentuk secara sistematis dalam salah satu bidang tertentu yang juga menempatkan mereka termasuk diantara 10 % terbaik diantara teman sebayanya yang menggeluti bidang yang sama.
3. Pengertian Kreativitas
Banyak buku yang membahas kreativitas, kelompok kami akan menyampaikan beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas, yaitu:
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. (K B B I)
b. Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain. (Clark Moustatis)
c. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan).
d. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Rogers).
e. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:
- Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
- Berguna (useful): lebih enak , lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, memdidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
- Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. (David Cambell)
Dari beberapa uraian definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan/ menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami Munandar: 1992)
Kreativitas menurut Guilfird (1956) dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non aptitude antar lain tempramen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas.
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan/ menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami Munandar: 1992)
Kreativitas menurut Guilfird (1956) dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non aptitude antar lain tempramen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar