MENGENAL LEBIH DALAM
MENGENAI FINGERPRINT ANALYSIS METODE PSYCHOBIOMETRIC
Psychobiometric Research adalah sebuah lembaga pengembang sistem aplikasi software komputer biometrik untuk fingerprint analysis ini. Sebagai perusahaan IT, Psychobiometric bertugas untuk membuat sistem software aplikasi komputer biometrik untuk keperluan fingerprint analysis yang bertujuan memecahkan kode (decoding) genetis sidik jari dan menginterpretasikan menjadi sebuah bahasa yang berkaitan dengan potensi bawaan lahir (inborn potentials). Jadi pada dasarnya fingerprint analysis metode psychobiometric adalah sebuah produk software interpretator pola
guratan sidik jari yang kemudian diterjemahkan menjadi potensi bawaan lahir seseorang. Output dari software ini adalah hasil perhitungan nilai distribusi yang diterjemahkan sebagai distribusi potensi seseorang. Penyusunan formula dan metode aplikasi ini melibatkan berbagai riset penelitian dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu (interdisipliner), setidaknya dari ilmu komputer biometrik
(verifikasi), ilmu kedokteran dan neuroscience (hubungan sidik jari ke sistem saraf otak), serta ilmu psikologi biologis (menerjemahkan bahasa psikologi ke dalam content report).
Landasan formula dan metode software fingerprint analysis metode psychobiometric:
Landasan penggunaan sidik jari sebagai data sampling:
o Sidik jari merupakan data biometrik yang paling stabil dibandingkan data biometrik
lainnya.
o Sidik jari bersifat unik, individual namun klasifikatif.
o Data sidik jari relatif permanent.
Landasan teknologi scanning fingerprint analysis, sistem pengklasifikasian, dan
penghitungannya:
o Sistem Pengklasifikasiannya menggunakan sistem Henry, sebuah metode
pengklasifikasian yang dipakai saat ini di bidang identifikasi forensik.
o Teknologi scanning menggunakan sistem fingerprint scan biometrik dari U are U,
Digital Persona, Verifinger dan software pengembangan dari psychobiometric.
o Metode penghitungan sidik jarinya, berlandaskan pola penghitungan seperti yang
dipakai pada AFIS, software standar FBI/Interpol, Ridgecounter, serta software
pengembangan dari Psychobiometric sendiri.
o Metode penghitungan sidik jarinay juga dikombinasikan dengan teori Pattern
Intensity dari Harold Cummins.
Landasan penginterpretasian hubungan hasil perhitungan sidik jari ke fungsi otak:
o Teori-teori perihal ditemukannya fungsi-fungsi bagian otak:
Teori Triune Brain, yang dikemukakan Paul D McLean
Teori Brain Hemisphere & , yang dikemukakan Roger W Sperry
Fungsi-fungsi lain di area lobus cerebral oleh kalangan neuroscience berdasarkan pemindaian MRI, PET dan CT Scan.
o Sebagaimana telah diketahui bahwa pada area tangan, terdapat simpul syaraf yang
paling banyak dan terhubung ke otak. Hal ini dikarenakan organ tangan memiliki
fungsi yang kompleks, mulai dari memegang, mengoperasikan, menulis dsb.
o Berdasarkan temuan bahwa otak bagian kanan terhubung dengan syaraf organ
bagian kiri, vice versa. Dari sini melahirkan interpretasi hubungan sidik jari yang ada pada tangan kanan terdapat korelasi dengan otak belahan kiri, dan sidik jari yang
ada pada tangan kiri terdapat korelasi dengan otak belahan kanan.
o Hubungan ke 10 jari pada area lobus-lobus otak berdasarkan literasi kedokteran di
China dan studi empiris para peneliti dermatoglyphic.
o Landasan hubungan pertumbuhan guratan sidik jari ke otak, berdasarkan temuan
teori Nerve Growth Factor dan Epidermal Growth Factor, dari Dr. Rita Levi
Montalcini dan Dr. Stanley Cohen. 1986.
Landasan penginterpretasian hubungan fungsi otak ke potensi bawaan lahir:
o Personality Theory, diketahui bahwa otak kanan memiliki kecendrungan fungi yang
dominan ke arah Extraverted, Intuiting, Feeling, dan Perceiving, dan otak kiri
memiliki kecenderungan fungsi yang dominan Introverted, Facts, Sensing, dan
Judging.
Tipologi Carl Guztav Jung
Tipologi ala MBTI dan DISC (yang merupakan pengembangan dari Tipologi
Jung)
o Learning Style Theory, diketahui bahwa area lobus cerebral parietal, temporal, and
occipitalis memilki hubungan dengan fungsi gerakan/sentuhan, pendengaran, dan
pengihatan.
VAK Theory
Abstract & Concrete Thinking Theory
Convergent & Divergent Thinking Theory
o Potentials of Multiple Intelligences
Multple Intelligence Theory, Dr Howard Gardner.
o Penginterpretasian hubungan fungsi otak ke potensi bawaan adalah dengan cara
melakukan perhitungan dan pengklasifikasian 10 sidik jari ke arah lobus-lobus
cerebral, kemudian hasil perhitungannya didistiribusikan secara persentatif. Setelah
itu dicari mana area yang nilainya yang paling dominan.
(catatan: penggunaan teori-teori diatas, sebatas bagaimana mengklasifikan permasalahan karakter dan potensi kecerdasan. Tidak dimaksudkan sebagai alat ukur dari teori yang dimaksud)
Akurasi (Validitas & Reliabilitas) fingerprint analysis metode psychobiometric:
Validitas
o Validitas Landasan Teoritis, bahwa penginterpretasian potensi dan area psikologis
menggunakan teori-teori yang sudah ada dan telah diakui secara umum.
o Validasi korelasi pengukuran dengan alat test lainnya, ditemukan ada korelasi
dengan alat pengukuran psikologis lainnya. Bagaimanapun, area pengukuran pada
fingerprint analysis sebenarnya memiliki sudut pandang yang berbeda dengan
psikometri, terutama dari sudut datanya, fingerprint analysis menggunakan data
biologis (biometri) yang kemudian diinterpretasikan ke arah kecendrungan prilaku,
sementara psikometri menggunakan data respon dari prilaku yang kemudian
disimpulkan. Fingerprint Analysis dibatasi tujuannya untuk mengukur aspek yang
bersifat bawaan (genetis), dan tidak mencakup aspek yang dipengaruhi oleh
lingkungan (nurturance).
o Berdasarkan feedback dari lebih 75.000 klien yang telah menggunakan fingerprint
analysis metode Psychobiometric ini, diatas 75% menyatakan puas dan bisa
menerima hasil dari report analysis.
Reliabilitas
o Dari sumber data sampling, fingerprint analysis menggunakan data yang sangat
akurat sebagai penanda individual seseorang secara genetis, Data sampling
menggunakan fingerprint, diakui sebagai data yang paling akurat untuk skala
pengukuran biometrik.
o Proses pengalahan data, menggunakan proses kalkulasi quantifikasi dari hasil
ekstraksi data fingerprint, dimana keterlibatan human-analyst sangat minim karena
hanya berfungsi sebagai peng-verifikasi saja. Proses kalkulasi dilakukan secara
system komputer.
o Pengujian test dan re-test memiliki klaim akurasi 85% untuk proses analisa metode
reguler, dan lebih dari 65% metode instant. Masih adanya perbedaan test dan retest
ini disebabkan oleh:
Kualitas data sampling fingerprint dari testee yang memang memiliki
kualitas yang kurang baik.
Nilai RCC (ridge-count coherence) fingerprint dari testee dari ke-10 jarinya
yang memiliki skala perbedaan distribusinya yang sangat rendah (testee
kategori distribusi potensi rata-rata seimbang).
o Kesalahan Human Error, dimungkinkan terjadi
Kesalahan dalam pengambilan dan penamaan data fingerprint dari 10 jari
testee (proses taking dan data input), terhadap kemungkinan hal ini, maka
diperlukan proses verifikasi kehandalan dari seorang operator taking
sample.
Kesalahan analyst dalam memverifikasi data sampling. Namun untuk proses
analisa metode reguler, hal ini telah diminimalisir dengan melakukan
pengujian dan analisa multi tahap.
Bagaimana kehandalan dari fingerprint analysis metode psychobiometric.
Sudut pandang potensi (strengths & weaknesses)
o Hasil dari analisa report selalu berkonotasi POSITIF, tidak ada judgement bahwa
seseorang adalah bodoh, lemah dsb.
o Hasil dari analisa report tidak pernah membandingkan seorang individu dengan
individu lainnya. Skala yang digunakan adalah distribusi dalam dirinya sendiri. Tidak
ada seseorang yang lebih cerdas dari orang lain dari sisi potensi bawan lahirnya.
Yang ada adalah, potensi manakah dalam diri seseorang yang lebih dominan.
o Dalam metode Psychobiometrc. Potensi diinterpretasikan dari segala aspek yang
berkaitan dengan sistem sensomotorik dalam tubuh. Terdapat 2 (dua) kategori:
Potensi Reflective Responses dan Potensi Analytical Responses. Dari dua sudut
pandang kategori ini, maka bisa diklasifikan mana yang termasuk kekuatan
(strentghs) dan kelemahannya (weaknesses). Bagaimanapun, sudut pandang
keduanya adalah sama baiknya dan sifatnya masih berupa potensi yang melahirkan
kecenderungan-kecenderungan (drives).
Comprehensive, actual, updatable and adaptative report
o Report dari metode psychobiometric disajikan secara komprehensif, transparantif,
namun tidak memberikan judgment dan solusi/keputusanyang konkret. Hal ini
dikarenakan alasan etika bahwa bagaimanapun data-data hasil analisa hanya
bersifat referensial, dan seorang konsultan bisa membimbing testee untuk
memutuskan apa yang terbaik menurutnya untuk dirinya sendiri.
o Report dari metode psychobiometric bersifat aktual dengan social trend saat ini. Apa yang disampaikan dalam report, isinya berkaitan dengan pemahaman persoalan-persoalan yang aktual di masyarakat. Juga, bahasa yang disampaikan relatif
dipermudah (disederhanakan) tanpa mengurangi makna, agar masyarakat awam
bisa memahami dan memanfaatkannya lebih efektif.
o Psychobiometric Research senantiasa melakukan observasi pasar dan mengikuti tren
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini yang berkembang sangat
cepat dan dinamis. Oleh sebab itu, produk analisa serta metode dan teknologi yang
digunakan terus mengalami update-tisasi.
Sinkronisasi
o Hasil dari report analisa fingerprint analysis dengan metode psychobiometric ini
diharapkan memiliki sinkronisasi dengan referensi lain semaksimal mungkin; hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kebingungan testee dalam menerima banyak
referensi dari banyak tools. Walaupun demikian, ketidak sinkronan mungkin saja
terjadi apabila sudut pandang tools lain memiliki sudut pandang yang berbeda
dengan metode yang dikembangkan psychobiometric ini.
Efisien
o Berdasarkan kondisi kebutuhan masyarakat saat ini, maka efisiensi sistem sangat
dibutuhkan. Metode fingerprint analysis dari psychobiometric memiliki keunggulan
dalam hal waktu, biaya, serta proses yang lebih efisien tanpa mengurangi kualitas.
KONTROVERSI MENGENAI FINGERPRINT ANALYSIS
Sebagai sebuah metode yang relatif masih sangat baru, maka wajar apabila mengundang pandangan kritis dan kehadiran pihak-pihak yang kontroversial. Keadaan ini perlu ditanggapi secara positif dan justru bisa menjadi acuan untuk pengembangan fingerprint analysis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Seputar isu kontroversial terhadap kehadiran fingerprint analysis yang mengemuka, diantaranya adalah:
Terhadap pihak yang mempertanyakan keabsahan landasan penelitian keilmiahannya;
tanggapannya adalah:
o Adalah tidak benar jika dikatakan bahwa fingerprint analysis ini tidak ada landasan
ilmiahnya. Banyak referensi dan hasil penelitian yang telah di published seputar
fingerprint analysis (dermatoglyphic), hanya saja kebanyakan penelitian-penelitian
tersebut masih berupa landasan teoritis yang belum menjadi sistem aplikasi dari
fingerprint analisis yang seperti sekarang.
o Landasan penelitian dari fingerprint analysis melibatkan interdisipliner, tekait
dengan ilmu biometrik, kedokteran/neuroscience, dan psikologi. Oleh karena itu
diperlukan pemahaman yang komprehensif dari hubungan ketiga ilmu tersebut.
o Perlu diakui, bahwa penerapan/aplikasi dari fingerprint analysis masih terbilang
relatif baru (jika dibandingkan dengan tools lainnya), sehingga penelitian saat ini
masih belum final, dan terus dilaksanakan riset mengenai hal ini. Namun,
sehubungan dengan laporan dari riset yang menyatakan bahwa penggunaan
fingerprint analysis ini sudah diketahui ada perkembangan hasil yang signifikan
dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, maka metode
ini sudah bisa dipakai dan dimanfaatkan. Lagi pula, hingga saat ini belum ditemukan
fakta-fakta mengenai efek negatifnya perihal penggunaan hasil referensi fingerprint
analysis dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,
Terhadap pihak yang mempertanyakan akreditasinya; tanggapannya adalah:
o Fingerprint Analysis bukanlah alat/tools psikologi. Fingerprint analysis adalah sebuah sistem aplikasi terapan dari penggunaan teknologi biometrik untuk
menginterpretasikan potensi kerja otak yang kemudian dibahasakannya dalam
bahasa-bahasa psikologis. Dengan demikan, fingerprint analysis bukanlah termasuk
ranah Psikometri melainkan termasuk kategori Biometrik. Dengan demikian, maka
fingerprint analysis tidak termasuk verifikasi psikometri. Sekalipun hal itu dilakukan, maka tujuannya adalah mencari korelasi dari dua alat ukur yang berbeda. Bukan sebagai penguji validasi alat ukur satu dengan alat ukur lainnya.
o Fingerprint Analysis tidak termasuk yang bisa di akreditasi dari lembaga, society dan lembaga akademis bidang psikologi barat, khususnya Asosisiasi Psikologi Amerika
(APA). Namun demikian, bukan berarti tidak memiliki landasan ilmiah karena pada
dasarnya, sains adalah miliki siapapun tidak harus didominasi oleh kelompok manapun. Hal yang menggembirakan adalah, fingerprint analysis dan biometrik lainnya telah mulai ada lembaga dan society yang menaunginya, diantaranya IBS (International Biometric Society) dan IBMBS (International BioMedical Behavior Society) yang berpusat di Amerika Serikat, namun perlu diingat bahwa kehadiran lembaga/society ini bukan dalam rangka untuk memverifikasi.
o Untuk sistem pengklasifikasian dari Fingerprint analysis dan sistem software-nya
sendiri, telah mendapatkan verifikasi international, karena sistem yang digunakan
sama dengan yang dipakai oleh FBI/kepolisian, maupun sofware untuk verifikasi
identitas passport, absensi dsb. Psychobiometric pada dasarnya hanya
mengembangkan dari sistem software yang sudah ada dan terverifikasi tersebut.
Terhadap pihak yang mempertanyakan akurasinya, validitas dan reliabilitasnya;
tanggapannya adalah:
o Ada pihak yang mempertanyakan akurasi, namun belum sepenuhnya paham
mengenai sistem akurasi, terutama berkaitan dengan validitas dan reliabilitasnya.
o Umumnya kalangan awan mengetes akurasi fingerprint analysis dengan kecocokan
kondisi aktual saat ini, hal ini memiliki kesalahan konsep yang jelas, karena
fingerprint analysis hanya melihat aspek genetis dan yang bersifat potensi bawaan
lahir (inborn potentials), sementara kondisi aktual kepribadian seseorang
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan yang tidak termasuk dalam variable
pengukuran fingerprint analysis. Namun, sebagian dari kepribadian seseorang, tetap
bisa dilihat dari hasil fingerprint analysis, khususnya adalah kecenderungan-kecenderungan perilaku bawah sadar. Oleh sebab itu, banyak responden yang
menyatakan cocok dengan perilaku saat ini, dikarenakan potensi bawaan lahirnya
(bawah sadar) tidak banyak terkontaminasi dengan perbedaan faktor lingkungan.
Sebaliknya, beberapa responden yang memiliki hasil berbeda dengan kondisi aktual,
mengakui telah mengalami proses penyesuaian (adjusment) dengan stimulasi
lingkungan.
o Berdasarkan studi pengujian yang dilakukan internal, maka psychobiometric
mengklaim akurasi sistem, berkaitan validitas dan reliabilitasnya dengan hasil cukup
baik (diatas 65%-85%).
Terhadap pihak yang mempertanyakan kedudukan, fungsi dan pemanfaatannya;
tanggapannya adalah:
o Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa fingerprint analysis bukanlah alat test
psikometri, bukan pula alat untuk justifikasi dan alat vonis.
o Fingerprint Analisys lebih kepada sebuah alat interpretasi potensi kepribadian dan
potensi bawaan lahir lainnya. Yang perlu dijadikan tolak ukur adalah seberapa besar
gambaran hasil analisis report bisa diimplementasikan sebagai referensi terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi serta referensi untuk pengembangan selanjutnya. Apakah hasil dari fingerprint analysis ini bisa merekomendasikan sebuah referensi yang bermanfaat, dan apakah gambaran tersebut dirasakan manfaatnya dan sesuai dengan kondisi biologis saat ini.
o Dengan demikian, kedudukannya bisa disejajarkan dengan alat peng-eksplorasi
lainnya seperti test gambar, tulisan, kuestioner dsb. Hanya data samplingnya yang
berbeda. Pada fingerprint analysis lebih pada data yang bersifat biometrik dari aspek
fisik biologis, bukan pada respon perilaku. Fingerprint analysis juga bersumber data
yang bersifat tetap dan stabil karena fingerprint bersifat genetis dan tidak pernah
berubah. Bagaimanapun, metode Fingerprint Analysis bukanlah alat satu-satunya
yang terbaik. Semua alat dan metode memiliki keunggulan dan kekurangannya
masing-masing. Akan sangat lebih baik apabila berbagai metode dan alat test bisa
digunakan secara sinergi dalam rangka mencari rekomendasi terbaik dan saling
melengkapi kekurangan yang ada pada masing-masing tools.
o Pemanfaatan fingerprint analysis telah lama digunakan pada sistem verifikasi dan
identifikasi forensik. Sementara untuk pemanfaatan di bidang pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia memang relatif masih baru. Kendati
fingerprint analysis bukanlah alat ukur psikologi, dikarenakan aspek-aspek dalam
content report banyak yang mengandung pengertian dibidang ilmu psikologi, maka
proses konsultasi sebaiknya dilakukan oleh psikolog dan atau orang-orang yang
berkompeten. Sementara proses pengukuran dan penghitungan tetap merupakan
bagian pihak IT biometrik. Untuk keperluan lebih jauh yang bersifat klinis, maka
penanganan perlu dilakukan oleh dokter dan psikolog klinis.
Terhadap pihak yang mempertanyakan etika dan komersialisasi fingerprint analysis ini;
o Adalah persoalan klasik, ketika ada sebuah metode baru yang prospektif karena
merupakan harapan dan kebutuhan pasar, fingerprint analysis tidak terlepas dari
upaya-upaya komersialisasi. Namun hal tersebut adalah wajar, dan tidak perlu
terlalu dikhawatirkan selama tidak mengandung unsur penipuan, maupun hal-hal
lain yang bisa menimbulkan kerugian kelak di kalangan penggunanya. Mengenai
tuduhan bahwa fingerprint analysis dijual dengan harga sangat tinggi, maka
sebenarnya persoalan harga terletak pada kondisi market, berkaitan supply and
demands. Ditambah lagi, faktor teknologi dan aplikasinya yang berkaitan dengan
HAKI, biaya research, dan operasional menjadi bahan pertimbangan itu semua.
Perlu diingat, bahwa yang dijual adalah produk dan jasanya, bukan pada
knowledges-nya. Termasuk tidak ber-etika, apabila developer fingerprint analysis
tidak melakukan transparansi mengenai basic knowledge formulasi dan metode
pengukurannya.
o Berkaitan dengan masalah etika, maka fingerprint analysis haruslah disampaikan apa
adanya tanpa melebih-lebihkan fakta yang ada. Fingerprint analysis hanyalah sebuah
tools untuk mengeksplor potensi bawaan. Bukan yang lain. Fingerprint analysis tidak
bisa untuk mengukur kecerdasan, mengukur kepribadian, mengetahui masa depan
dsb. Perlu diingat, potensi bawaan mengandung banyak variabel. Fingerprint
hanyalah berbicara dari satu variable saja. Sangat dimungkinkan ada banyak variable
lain yang bisa dieksplorasi selain dari fingerprint.
o Berkaitan dengan penyalahgunaan etika, seperti etika berbisnis, etika konsultasi dsb, maka hal tersebut sebaiknya dipisahkan dengan permasalahan metode fingerprint
analysis itu sendiri.
Terhadap pihak yang mempertanyakan mana fingerprint analysis yang asli dan yang palsu.
o Fingerprint Analysis adalah sebuah metode dan sistem aplikasi yang bersumber dari
penelitian dan riset yang dilakukan banyak ilmuwan di dunia ini. Sehingga siapapun
berhak untuk mengembangkan metode ini selama memiliki landasan ilmiah yang
jelas, dan jaminan faktor originalitas dari karya tersebut. Ketika ada vendor yang
mengeluarkan produk yang bersifat plagiat, dan tidak melakukan riset software
sendiri serta tidak didukung oleh penguatan riset internal, maka itulah yang perlu
diragukan keabsahannya.
o Sistem aplikasi dan metode fingerprint analysis juga tidak berarti bahwa produk dari
negara tertentu lebih baik dari negara lain. Bahwa harga tertentu lebih baik dari
harga yang lebih murah. Terhadap penilaian kualitas, maka sepenuhnya klien-lah
yang menentukan.
SARAN-SARAN PENGEMBANGAN
Fingerprint Anaysis adalah sebuah metode alternatif baru yang memberikan harapan yang lebih baik bagi perkembangan peradaban manusia. Marilah kita tanggapi pro dan kontranya secara arif dan bijaksana. Pelajari kelemahannya karena keterbatan yang ada, namun terus kembangan kemampuan yang ada untuk lebih lanjut mengekplorasi mengenai metode fingerprint analysis ini. Alangkah tidak etisnya apabila ada pihak yang ingin menghentikan tujuan ini. Ketika menemukan sesuatu kelemahan metodologi dan landasan ilmiahnya, akan lebih baik apabila bisa memberikan solusi perbaikan. Terkecuali, apabila terdapat bukti yang sangat kuat bahwa fingerprint analysis ini memberikan dampak yang negatif di masyarakat penggunanya.
Output utama dari fingerprint anaysis adalah referensi-referensi yang bisa
merekomendasikan peningkatan pendidikan dan potensi sumber daya klien. Oleh sebab itu
jadikanlah hal ini sebagai tolak ukur utama, tidak harus melulu pada persoalan
keilmiahannya proses, sistem dan metodenya.
Seluruh pelaku fingerprint analysis, hendaknya memegang kode etik berkaitan dengan
produk yang dikembangkannya.
Perlunya publikasi dan upaya edukasi yang intensif kepada masyarakat perihal kedudukan dan pemanfaatan fingerprint analysis ini sehingga tidak terjadi kesalahan cara pandang.
Psychobiometric Research adalah sebuah lembaga pengembang sistem aplikasi software komputer biometrik untuk fingerprint analysis ini. Sebagai perusahaan IT, Psychobiometric bertugas untuk membuat sistem software aplikasi komputer biometrik untuk keperluan fingerprint analysis yang bertujuan memecahkan kode (decoding) genetis sidik jari dan menginterpretasikan menjadi sebuah bahasa yang berkaitan dengan potensi bawaan lahir (inborn potentials). Jadi pada dasarnya fingerprint analysis metode psychobiometric adalah sebuah produk software interpretator pola
guratan sidik jari yang kemudian diterjemahkan menjadi potensi bawaan lahir seseorang. Output dari software ini adalah hasil perhitungan nilai distribusi yang diterjemahkan sebagai distribusi potensi seseorang. Penyusunan formula dan metode aplikasi ini melibatkan berbagai riset penelitian dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu (interdisipliner), setidaknya dari ilmu komputer biometrik
(verifikasi), ilmu kedokteran dan neuroscience (hubungan sidik jari ke sistem saraf otak), serta ilmu psikologi biologis (menerjemahkan bahasa psikologi ke dalam content report).
Landasan formula dan metode software fingerprint analysis metode psychobiometric:
Landasan penggunaan sidik jari sebagai data sampling:
o Sidik jari merupakan data biometrik yang paling stabil dibandingkan data biometrik
lainnya.
o Sidik jari bersifat unik, individual namun klasifikatif.
o Data sidik jari relatif permanent.
Landasan teknologi scanning fingerprint analysis, sistem pengklasifikasian, dan
penghitungannya:
o Sistem Pengklasifikasiannya menggunakan sistem Henry, sebuah metode
pengklasifikasian yang dipakai saat ini di bidang identifikasi forensik.
o Teknologi scanning menggunakan sistem fingerprint scan biometrik dari U are U,
Digital Persona, Verifinger dan software pengembangan dari psychobiometric.
o Metode penghitungan sidik jarinya, berlandaskan pola penghitungan seperti yang
dipakai pada AFIS, software standar FBI/Interpol, Ridgecounter, serta software
pengembangan dari Psychobiometric sendiri.
o Metode penghitungan sidik jarinay juga dikombinasikan dengan teori Pattern
Intensity dari Harold Cummins.
Landasan penginterpretasian hubungan hasil perhitungan sidik jari ke fungsi otak:
o Teori-teori perihal ditemukannya fungsi-fungsi bagian otak:
Teori Triune Brain, yang dikemukakan Paul D McLean
Teori Brain Hemisphere & , yang dikemukakan Roger W Sperry
Fungsi-fungsi lain di area lobus cerebral oleh kalangan neuroscience berdasarkan pemindaian MRI, PET dan CT Scan.
o Sebagaimana telah diketahui bahwa pada area tangan, terdapat simpul syaraf yang
paling banyak dan terhubung ke otak. Hal ini dikarenakan organ tangan memiliki
fungsi yang kompleks, mulai dari memegang, mengoperasikan, menulis dsb.
o Berdasarkan temuan bahwa otak bagian kanan terhubung dengan syaraf organ
bagian kiri, vice versa. Dari sini melahirkan interpretasi hubungan sidik jari yang ada pada tangan kanan terdapat korelasi dengan otak belahan kiri, dan sidik jari yang
ada pada tangan kiri terdapat korelasi dengan otak belahan kanan.
o Hubungan ke 10 jari pada area lobus-lobus otak berdasarkan literasi kedokteran di
China dan studi empiris para peneliti dermatoglyphic.
o Landasan hubungan pertumbuhan guratan sidik jari ke otak, berdasarkan temuan
teori Nerve Growth Factor dan Epidermal Growth Factor, dari Dr. Rita Levi
Montalcini dan Dr. Stanley Cohen. 1986.
Landasan penginterpretasian hubungan fungsi otak ke potensi bawaan lahir:
o Personality Theory, diketahui bahwa otak kanan memiliki kecendrungan fungi yang
dominan ke arah Extraverted, Intuiting, Feeling, dan Perceiving, dan otak kiri
memiliki kecenderungan fungsi yang dominan Introverted, Facts, Sensing, dan
Judging.
Tipologi Carl Guztav Jung
Tipologi ala MBTI dan DISC (yang merupakan pengembangan dari Tipologi
Jung)
o Learning Style Theory, diketahui bahwa area lobus cerebral parietal, temporal, and
occipitalis memilki hubungan dengan fungsi gerakan/sentuhan, pendengaran, dan
pengihatan.
VAK Theory
Abstract & Concrete Thinking Theory
Convergent & Divergent Thinking Theory
o Potentials of Multiple Intelligences
Multple Intelligence Theory, Dr Howard Gardner.
o Penginterpretasian hubungan fungsi otak ke potensi bawaan adalah dengan cara
melakukan perhitungan dan pengklasifikasian 10 sidik jari ke arah lobus-lobus
cerebral, kemudian hasil perhitungannya didistiribusikan secara persentatif. Setelah
itu dicari mana area yang nilainya yang paling dominan.
(catatan: penggunaan teori-teori diatas, sebatas bagaimana mengklasifikan permasalahan karakter dan potensi kecerdasan. Tidak dimaksudkan sebagai alat ukur dari teori yang dimaksud)
Akurasi (Validitas & Reliabilitas) fingerprint analysis metode psychobiometric:
Validitas
o Validitas Landasan Teoritis, bahwa penginterpretasian potensi dan area psikologis
menggunakan teori-teori yang sudah ada dan telah diakui secara umum.
o Validasi korelasi pengukuran dengan alat test lainnya, ditemukan ada korelasi
dengan alat pengukuran psikologis lainnya. Bagaimanapun, area pengukuran pada
fingerprint analysis sebenarnya memiliki sudut pandang yang berbeda dengan
psikometri, terutama dari sudut datanya, fingerprint analysis menggunakan data
biologis (biometri) yang kemudian diinterpretasikan ke arah kecendrungan prilaku,
sementara psikometri menggunakan data respon dari prilaku yang kemudian
disimpulkan. Fingerprint Analysis dibatasi tujuannya untuk mengukur aspek yang
bersifat bawaan (genetis), dan tidak mencakup aspek yang dipengaruhi oleh
lingkungan (nurturance).
o Berdasarkan feedback dari lebih 75.000 klien yang telah menggunakan fingerprint
analysis metode Psychobiometric ini, diatas 75% menyatakan puas dan bisa
menerima hasil dari report analysis.
Reliabilitas
o Dari sumber data sampling, fingerprint analysis menggunakan data yang sangat
akurat sebagai penanda individual seseorang secara genetis, Data sampling
menggunakan fingerprint, diakui sebagai data yang paling akurat untuk skala
pengukuran biometrik.
o Proses pengalahan data, menggunakan proses kalkulasi quantifikasi dari hasil
ekstraksi data fingerprint, dimana keterlibatan human-analyst sangat minim karena
hanya berfungsi sebagai peng-verifikasi saja. Proses kalkulasi dilakukan secara
system komputer.
o Pengujian test dan re-test memiliki klaim akurasi 85% untuk proses analisa metode
reguler, dan lebih dari 65% metode instant. Masih adanya perbedaan test dan retest
ini disebabkan oleh:
Kualitas data sampling fingerprint dari testee yang memang memiliki
kualitas yang kurang baik.
Nilai RCC (ridge-count coherence) fingerprint dari testee dari ke-10 jarinya
yang memiliki skala perbedaan distribusinya yang sangat rendah (testee
kategori distribusi potensi rata-rata seimbang).
o Kesalahan Human Error, dimungkinkan terjadi
Kesalahan dalam pengambilan dan penamaan data fingerprint dari 10 jari
testee (proses taking dan data input), terhadap kemungkinan hal ini, maka
diperlukan proses verifikasi kehandalan dari seorang operator taking
sample.
Kesalahan analyst dalam memverifikasi data sampling. Namun untuk proses
analisa metode reguler, hal ini telah diminimalisir dengan melakukan
pengujian dan analisa multi tahap.
Bagaimana kehandalan dari fingerprint analysis metode psychobiometric.
Sudut pandang potensi (strengths & weaknesses)
o Hasil dari analisa report selalu berkonotasi POSITIF, tidak ada judgement bahwa
seseorang adalah bodoh, lemah dsb.
o Hasil dari analisa report tidak pernah membandingkan seorang individu dengan
individu lainnya. Skala yang digunakan adalah distribusi dalam dirinya sendiri. Tidak
ada seseorang yang lebih cerdas dari orang lain dari sisi potensi bawan lahirnya.
Yang ada adalah, potensi manakah dalam diri seseorang yang lebih dominan.
o Dalam metode Psychobiometrc. Potensi diinterpretasikan dari segala aspek yang
berkaitan dengan sistem sensomotorik dalam tubuh. Terdapat 2 (dua) kategori:
Potensi Reflective Responses dan Potensi Analytical Responses. Dari dua sudut
pandang kategori ini, maka bisa diklasifikan mana yang termasuk kekuatan
(strentghs) dan kelemahannya (weaknesses). Bagaimanapun, sudut pandang
keduanya adalah sama baiknya dan sifatnya masih berupa potensi yang melahirkan
kecenderungan-kecenderungan (drives).
Comprehensive, actual, updatable and adaptative report
o Report dari metode psychobiometric disajikan secara komprehensif, transparantif,
namun tidak memberikan judgment dan solusi/keputusanyang konkret. Hal ini
dikarenakan alasan etika bahwa bagaimanapun data-data hasil analisa hanya
bersifat referensial, dan seorang konsultan bisa membimbing testee untuk
memutuskan apa yang terbaik menurutnya untuk dirinya sendiri.
o Report dari metode psychobiometric bersifat aktual dengan social trend saat ini. Apa yang disampaikan dalam report, isinya berkaitan dengan pemahaman persoalan-persoalan yang aktual di masyarakat. Juga, bahasa yang disampaikan relatif
dipermudah (disederhanakan) tanpa mengurangi makna, agar masyarakat awam
bisa memahami dan memanfaatkannya lebih efektif.
o Psychobiometric Research senantiasa melakukan observasi pasar dan mengikuti tren
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini yang berkembang sangat
cepat dan dinamis. Oleh sebab itu, produk analisa serta metode dan teknologi yang
digunakan terus mengalami update-tisasi.
Sinkronisasi
o Hasil dari report analisa fingerprint analysis dengan metode psychobiometric ini
diharapkan memiliki sinkronisasi dengan referensi lain semaksimal mungkin; hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kebingungan testee dalam menerima banyak
referensi dari banyak tools. Walaupun demikian, ketidak sinkronan mungkin saja
terjadi apabila sudut pandang tools lain memiliki sudut pandang yang berbeda
dengan metode yang dikembangkan psychobiometric ini.
Efisien
o Berdasarkan kondisi kebutuhan masyarakat saat ini, maka efisiensi sistem sangat
dibutuhkan. Metode fingerprint analysis dari psychobiometric memiliki keunggulan
dalam hal waktu, biaya, serta proses yang lebih efisien tanpa mengurangi kualitas.
KONTROVERSI MENGENAI FINGERPRINT ANALYSIS
Sebagai sebuah metode yang relatif masih sangat baru, maka wajar apabila mengundang pandangan kritis dan kehadiran pihak-pihak yang kontroversial. Keadaan ini perlu ditanggapi secara positif dan justru bisa menjadi acuan untuk pengembangan fingerprint analysis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Seputar isu kontroversial terhadap kehadiran fingerprint analysis yang mengemuka, diantaranya adalah:
Terhadap pihak yang mempertanyakan keabsahan landasan penelitian keilmiahannya;
tanggapannya adalah:
o Adalah tidak benar jika dikatakan bahwa fingerprint analysis ini tidak ada landasan
ilmiahnya. Banyak referensi dan hasil penelitian yang telah di published seputar
fingerprint analysis (dermatoglyphic), hanya saja kebanyakan penelitian-penelitian
tersebut masih berupa landasan teoritis yang belum menjadi sistem aplikasi dari
fingerprint analisis yang seperti sekarang.
o Landasan penelitian dari fingerprint analysis melibatkan interdisipliner, tekait
dengan ilmu biometrik, kedokteran/neuroscience, dan psikologi. Oleh karena itu
diperlukan pemahaman yang komprehensif dari hubungan ketiga ilmu tersebut.
o Perlu diakui, bahwa penerapan/aplikasi dari fingerprint analysis masih terbilang
relatif baru (jika dibandingkan dengan tools lainnya), sehingga penelitian saat ini
masih belum final, dan terus dilaksanakan riset mengenai hal ini. Namun,
sehubungan dengan laporan dari riset yang menyatakan bahwa penggunaan
fingerprint analysis ini sudah diketahui ada perkembangan hasil yang signifikan
dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, maka metode
ini sudah bisa dipakai dan dimanfaatkan. Lagi pula, hingga saat ini belum ditemukan
fakta-fakta mengenai efek negatifnya perihal penggunaan hasil referensi fingerprint
analysis dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,
Terhadap pihak yang mempertanyakan akreditasinya; tanggapannya adalah:
o Fingerprint Analysis bukanlah alat/tools psikologi. Fingerprint analysis adalah sebuah sistem aplikasi terapan dari penggunaan teknologi biometrik untuk
menginterpretasikan potensi kerja otak yang kemudian dibahasakannya dalam
bahasa-bahasa psikologis. Dengan demikan, fingerprint analysis bukanlah termasuk
ranah Psikometri melainkan termasuk kategori Biometrik. Dengan demikian, maka
fingerprint analysis tidak termasuk verifikasi psikometri. Sekalipun hal itu dilakukan, maka tujuannya adalah mencari korelasi dari dua alat ukur yang berbeda. Bukan sebagai penguji validasi alat ukur satu dengan alat ukur lainnya.
o Fingerprint Analysis tidak termasuk yang bisa di akreditasi dari lembaga, society dan lembaga akademis bidang psikologi barat, khususnya Asosisiasi Psikologi Amerika
(APA). Namun demikian, bukan berarti tidak memiliki landasan ilmiah karena pada
dasarnya, sains adalah miliki siapapun tidak harus didominasi oleh kelompok manapun. Hal yang menggembirakan adalah, fingerprint analysis dan biometrik lainnya telah mulai ada lembaga dan society yang menaunginya, diantaranya IBS (International Biometric Society) dan IBMBS (International BioMedical Behavior Society) yang berpusat di Amerika Serikat, namun perlu diingat bahwa kehadiran lembaga/society ini bukan dalam rangka untuk memverifikasi.
o Untuk sistem pengklasifikasian dari Fingerprint analysis dan sistem software-nya
sendiri, telah mendapatkan verifikasi international, karena sistem yang digunakan
sama dengan yang dipakai oleh FBI/kepolisian, maupun sofware untuk verifikasi
identitas passport, absensi dsb. Psychobiometric pada dasarnya hanya
mengembangkan dari sistem software yang sudah ada dan terverifikasi tersebut.
Terhadap pihak yang mempertanyakan akurasinya, validitas dan reliabilitasnya;
tanggapannya adalah:
o Ada pihak yang mempertanyakan akurasi, namun belum sepenuhnya paham
mengenai sistem akurasi, terutama berkaitan dengan validitas dan reliabilitasnya.
o Umumnya kalangan awan mengetes akurasi fingerprint analysis dengan kecocokan
kondisi aktual saat ini, hal ini memiliki kesalahan konsep yang jelas, karena
fingerprint analysis hanya melihat aspek genetis dan yang bersifat potensi bawaan
lahir (inborn potentials), sementara kondisi aktual kepribadian seseorang
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan yang tidak termasuk dalam variable
pengukuran fingerprint analysis. Namun, sebagian dari kepribadian seseorang, tetap
bisa dilihat dari hasil fingerprint analysis, khususnya adalah kecenderungan-kecenderungan perilaku bawah sadar. Oleh sebab itu, banyak responden yang
menyatakan cocok dengan perilaku saat ini, dikarenakan potensi bawaan lahirnya
(bawah sadar) tidak banyak terkontaminasi dengan perbedaan faktor lingkungan.
Sebaliknya, beberapa responden yang memiliki hasil berbeda dengan kondisi aktual,
mengakui telah mengalami proses penyesuaian (adjusment) dengan stimulasi
lingkungan.
o Berdasarkan studi pengujian yang dilakukan internal, maka psychobiometric
mengklaim akurasi sistem, berkaitan validitas dan reliabilitasnya dengan hasil cukup
baik (diatas 65%-85%).
Terhadap pihak yang mempertanyakan kedudukan, fungsi dan pemanfaatannya;
tanggapannya adalah:
o Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa fingerprint analysis bukanlah alat test
psikometri, bukan pula alat untuk justifikasi dan alat vonis.
o Fingerprint Analisys lebih kepada sebuah alat interpretasi potensi kepribadian dan
potensi bawaan lahir lainnya. Yang perlu dijadikan tolak ukur adalah seberapa besar
gambaran hasil analisis report bisa diimplementasikan sebagai referensi terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi serta referensi untuk pengembangan selanjutnya. Apakah hasil dari fingerprint analysis ini bisa merekomendasikan sebuah referensi yang bermanfaat, dan apakah gambaran tersebut dirasakan manfaatnya dan sesuai dengan kondisi biologis saat ini.
o Dengan demikian, kedudukannya bisa disejajarkan dengan alat peng-eksplorasi
lainnya seperti test gambar, tulisan, kuestioner dsb. Hanya data samplingnya yang
berbeda. Pada fingerprint analysis lebih pada data yang bersifat biometrik dari aspek
fisik biologis, bukan pada respon perilaku. Fingerprint analysis juga bersumber data
yang bersifat tetap dan stabil karena fingerprint bersifat genetis dan tidak pernah
berubah. Bagaimanapun, metode Fingerprint Analysis bukanlah alat satu-satunya
yang terbaik. Semua alat dan metode memiliki keunggulan dan kekurangannya
masing-masing. Akan sangat lebih baik apabila berbagai metode dan alat test bisa
digunakan secara sinergi dalam rangka mencari rekomendasi terbaik dan saling
melengkapi kekurangan yang ada pada masing-masing tools.
o Pemanfaatan fingerprint analysis telah lama digunakan pada sistem verifikasi dan
identifikasi forensik. Sementara untuk pemanfaatan di bidang pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia memang relatif masih baru. Kendati
fingerprint analysis bukanlah alat ukur psikologi, dikarenakan aspek-aspek dalam
content report banyak yang mengandung pengertian dibidang ilmu psikologi, maka
proses konsultasi sebaiknya dilakukan oleh psikolog dan atau orang-orang yang
berkompeten. Sementara proses pengukuran dan penghitungan tetap merupakan
bagian pihak IT biometrik. Untuk keperluan lebih jauh yang bersifat klinis, maka
penanganan perlu dilakukan oleh dokter dan psikolog klinis.
Terhadap pihak yang mempertanyakan etika dan komersialisasi fingerprint analysis ini;
o Adalah persoalan klasik, ketika ada sebuah metode baru yang prospektif karena
merupakan harapan dan kebutuhan pasar, fingerprint analysis tidak terlepas dari
upaya-upaya komersialisasi. Namun hal tersebut adalah wajar, dan tidak perlu
terlalu dikhawatirkan selama tidak mengandung unsur penipuan, maupun hal-hal
lain yang bisa menimbulkan kerugian kelak di kalangan penggunanya. Mengenai
tuduhan bahwa fingerprint analysis dijual dengan harga sangat tinggi, maka
sebenarnya persoalan harga terletak pada kondisi market, berkaitan supply and
demands. Ditambah lagi, faktor teknologi dan aplikasinya yang berkaitan dengan
HAKI, biaya research, dan operasional menjadi bahan pertimbangan itu semua.
Perlu diingat, bahwa yang dijual adalah produk dan jasanya, bukan pada
knowledges-nya. Termasuk tidak ber-etika, apabila developer fingerprint analysis
tidak melakukan transparansi mengenai basic knowledge formulasi dan metode
pengukurannya.
o Berkaitan dengan masalah etika, maka fingerprint analysis haruslah disampaikan apa
adanya tanpa melebih-lebihkan fakta yang ada. Fingerprint analysis hanyalah sebuah
tools untuk mengeksplor potensi bawaan. Bukan yang lain. Fingerprint analysis tidak
bisa untuk mengukur kecerdasan, mengukur kepribadian, mengetahui masa depan
dsb. Perlu diingat, potensi bawaan mengandung banyak variabel. Fingerprint
hanyalah berbicara dari satu variable saja. Sangat dimungkinkan ada banyak variable
lain yang bisa dieksplorasi selain dari fingerprint.
o Berkaitan dengan penyalahgunaan etika, seperti etika berbisnis, etika konsultasi dsb, maka hal tersebut sebaiknya dipisahkan dengan permasalahan metode fingerprint
analysis itu sendiri.
Terhadap pihak yang mempertanyakan mana fingerprint analysis yang asli dan yang palsu.
o Fingerprint Analysis adalah sebuah metode dan sistem aplikasi yang bersumber dari
penelitian dan riset yang dilakukan banyak ilmuwan di dunia ini. Sehingga siapapun
berhak untuk mengembangkan metode ini selama memiliki landasan ilmiah yang
jelas, dan jaminan faktor originalitas dari karya tersebut. Ketika ada vendor yang
mengeluarkan produk yang bersifat plagiat, dan tidak melakukan riset software
sendiri serta tidak didukung oleh penguatan riset internal, maka itulah yang perlu
diragukan keabsahannya.
o Sistem aplikasi dan metode fingerprint analysis juga tidak berarti bahwa produk dari
negara tertentu lebih baik dari negara lain. Bahwa harga tertentu lebih baik dari
harga yang lebih murah. Terhadap penilaian kualitas, maka sepenuhnya klien-lah
yang menentukan.
SARAN-SARAN PENGEMBANGAN
Fingerprint Anaysis adalah sebuah metode alternatif baru yang memberikan harapan yang lebih baik bagi perkembangan peradaban manusia. Marilah kita tanggapi pro dan kontranya secara arif dan bijaksana. Pelajari kelemahannya karena keterbatan yang ada, namun terus kembangan kemampuan yang ada untuk lebih lanjut mengekplorasi mengenai metode fingerprint analysis ini. Alangkah tidak etisnya apabila ada pihak yang ingin menghentikan tujuan ini. Ketika menemukan sesuatu kelemahan metodologi dan landasan ilmiahnya, akan lebih baik apabila bisa memberikan solusi perbaikan. Terkecuali, apabila terdapat bukti yang sangat kuat bahwa fingerprint analysis ini memberikan dampak yang negatif di masyarakat penggunanya.
Output utama dari fingerprint anaysis adalah referensi-referensi yang bisa
merekomendasikan peningkatan pendidikan dan potensi sumber daya klien. Oleh sebab itu
jadikanlah hal ini sebagai tolak ukur utama, tidak harus melulu pada persoalan
keilmiahannya proses, sistem dan metodenya.
Seluruh pelaku fingerprint analysis, hendaknya memegang kode etik berkaitan dengan
produk yang dikembangkannya.
Perlunya publikasi dan upaya edukasi yang intensif kepada masyarakat perihal kedudukan dan pemanfaatan fingerprint analysis ini sehingga tidak terjadi kesalahan cara pandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar