Ketahui Potensi dan Bakat kita sejak dini Data dapat di jemput ( khusus daerah Kota Medan ) Konsultasi +- 1 jam dengan Psikolog Harga mulai dari Rp.30.000 ( Bervariatif ) Hub BB Pin : 234126AB HP : 085275882047 Special Price for Corporate Rate
Translate
Rabu, 29 Mei 2013
20 THINGS PARENTS SHOULD TEACH TO THEIR CHILDREN
TWENTY THINGS THAT PARENTS SHOULD TEACH THEIR CHILD:
1. Play a sport.
It will teach you how to win honorably, lose gracefully, respect authority, work with others, manage your time and stay out of trouble. And maybe even throw or catch.
2. It is better to be kind than to be right.
3. Save money when you're young because you're going to need it someday.
4. Allow me to introduce you to the dishwasher, oven, washing machine, iron, vacuum, mop and broom. Now please go use them.
5. Pray and be a spiritual leader.
6. Don't ever be a bully and don't ever start a fight, but if some idiot clocks you, please defend yourself.
7. Use careful aim when you pee. Somebody's got to clean that up, you know.
8. Your knowledge and education is something that nobody can take away from you.
9. Treat your partner kindly. Forever is a long time to live alone and it's even longer to live with somebody who hates your guts.
10. Take pride in your appearance.
11. Be strong and tender at the same time.
12. A woman can do everything that you can do. This includes her having a successful career and you changing diapers at 3 A.M. Mutual respect is the key to a good relationship.
13. "Yes ma'am" and "yes sir" still go a long way.
14. The reason that they're called "private parts" is because they're "private". Please do not scratch them in public.
15. Peer pressure is a scary thing. Be a good leader and others will follow.
16. Bringing her flowers for no reason is always a good idea.
17. You will set the tone for the sexual relationship, so don't take something away from her that you can't give back.
18. A sense of humor goes a long way in the healing process.
19. Please choose your spouse wisely. My daughter-in-law will be the gatekeeper for me spending time with you and my grandchildren.
20. Remember to call your mother and father because I might be missing you.
Kamis, 16 Mei 2013
9 FAKTA SEPUTAR ALBERT EINSTEIN
9 Fakta Seputar Albert Einstein
Pastinya anda sudah tahu Einstein
kan? Dia adalah ilmuwan terbesar
pada jamannya, lebih tepatnya pada
abad 20 tersebut. Atau lebih
jelasnya anda bisa membaca artikel
tentang Profil Albert Einstein. Dia memberi kita teori fisika yang sangat
fenomenal yaitu teori relativitas atau
kenisbian. Tapi apakah anda tahu
ketika Einstein dilahirkan ia
mempunyai kepala yang besar, hingga
ibunya menyangka einstein CACAT! .
Inilah beberapa hal aneh Albert
Einstein yang Lainnya:
1. Ketika Einstein lahir ia seorang
bayi yang gemuk dan berekepala
besar, (ibunya sampai-sampai
menyangka ia cacat).
2. Einstein ketika masih kanak-kanak
susah sekali berbicara, (Sebagai
anak kecil ia susah sekali berbicara,
kalau berbicara ia sangat lamabat
atau terbata-bata, ini berlanjut
sampai ia berumur 9 tahun).
3. Einstein di inspirasi oleh sebuah
kompas, ( Ketika Einstein berumur 5
tahun terbaring di tempat tidur
karena sakit ayahnya
memperlihatkan kepadanya sesuatu
yang menyulut minatnya pada sains benda itu adalah: Kompas).
4. Einstein gagal ujian untuk masuk ke
perguruan tinggi, Dalam tahun 1895,
pada usia 17 tahun, Albert Einstein
masuk ke Swiss Federal
Polytechnical School(Eidgen=C3=B6ssische
Technische Hochschule atau ETH). Ia lulus ujian matematika
dan pelajaran sains, tapi gagal di
pelajaran lainnya (sejarah, bahasa,
geografi, dll)!, pernah ia masuk ke
sekolah perdagangan tapi akhirnya
kembali lagi ke ETH setahun kemudian.
5. Einstein mempunyai anak terlarang
atau HARAM!, (Pada tahun
80an surat-surat pribadi Einstein
mengungkapkan sesuatu yang baru,
yaitu ia memiliki anak haram dari
sesama mantan siswi Mileva Mari
6. Einstein Mempunyai hubungan
yang buruk pada anak pertamanya,
(Setelah perceraiannya dengan
istrinya, hubungan Einstein dengan
anaknya hans Albert menjadi
layaknya batu, Hans mencela ayahnya karena setelah
memenangkan hadiah nobel ia tidak
peduli lagi pada istrinya , sehingga
mantan istrinya mendaptkan kesulitan
finansial).
7. Einstein Menikahi Gadis Muda,
(Sesudah Einstein menceraikan
Mileva (ketidaksetiaannya didaftar
sebagai salah satu sebab untuk
keretakan), dia segera menikahi
sepupunya Elsa Lowenthal. Sebetulnya, Einstein juga
mempertimbangkan menikah dengan
Elsa"s (dari perkimpoian pertamanya) Ilse, tetapi dia berkeberatan)
8. Einstein, Pecinta Damai, tetapi
mendesak FDR untuk membangun
Bom Atom, (Hasilnya, 2 bom atom
jatuh di hiroshima dan nagasaki).
9. Otak Einstein diawetkan di Guci
selama 43 Tahun.
BELAJAR YG BAIK DARI BUDAYA BANGSA JEPANG
"Belajar yang Baik Dari Budaya Bangsa Jepang"
Berikut ini adalah beberapa rincian kunci sukses orang jepang ini, kita bisa meniru gaya yang dilakukan oleh orang jepang:
1. Kerja KerasSudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).
Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia .
Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).
Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan akan dikupas lebih jauh tentang ini
7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat manga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.
Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang.
Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Nah bagaimana menurut anda…………???
========
Berikut ini adalah beberapa rincian kunci sukses orang jepang ini, kita bisa meniru gaya yang dilakukan oleh orang jepang:
1. Kerja KerasSudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).
Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia .
Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).
Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan akan dikupas lebih jauh tentang ini
7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat manga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.
Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang.
Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Nah bagaimana menurut anda…………???
========
Selasa, 14 Mei 2013
MANNER BEFORE KNOWLEDGE
In Japanese schools, the students don't get ANY
exams
until they reach grade four (the age of 10)! Why?
Because the goal for the first 3 years of schools is NOT
to judge the child's knowledge or learning,but to
establish good manners and to develop their
character!
Yes, that's what our scholars taught us: Manners
BEFORE knowledge!
Should this method be implemented all over the
world?
Jumat, 10 Mei 2013
7 ORANG INDONESIA YANG TERKENAL DI MATA DUNIA
7 Orang Indonesia Yang Terkenal Di Mata Dunia
Dibawah ini adalah daftar 7 orang Indonesia yang terkenal di mata dunia,semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berkarya.
1. Iwan Bagus
Bagus Permadi Himawan lahir di Jakarta, Indonesia pada 23 Februari 1970. Beliau adalah fotografer asal Indonesia yang terkenal hingga mancanegara. Awalnya Beliau adalah Seorang Model Senior seangkatan dengan Donny Damara, Adjie Pangestu, dll. Beliau memulai karirnya, bekerja sebagai model di Asia Tenggara selama lebih dari 10 tahun, dan beralih profesi sebagai Fotografer dan pengajar Fotografi di Amerika ber-title professor. Beliau memperoleh gelar MS dalam bidang teknik dari Universitas George Washington dan MA di Produksi film dari American University.
2. Griselda Sastrawinata
Shrek merupakan salah satu karakter populer di dunia perfilman. Ternyata, salah satu pencipta karakter-karakter di film Shrek itu adalah orang Indonesia.Dialah Griselda Sastrawinata. Kini Griselda bekerja di Dreamwork, sebuah studio film ternama yang berada di California, Amerika Serikat.
Berawal dari hobi, Griselda memutuskan pindah ke AS saat kelas dua SMA. Setelah tamat SMA, ia melanjutkan studi ke Art Center College of Design di Pasadena, AS.Selain bekerja di Dreamwork, Griselda mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya. Meski masih enjoy di Dreamwork, ia mengaku tidak menutup kemungkinan suatu saat berkarya di Indonesia.
3. Marsha Chitika
Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi , kiki panggilan akrab anak ikang fauzi ini saat memulai Karirnya saat ikut program magang di perusahaan di Las' Copaque Production (rumah produksi yang membuat film animasi Upin-Ipin). Sejak awal 2010, dia diterima di sana. Dia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut membuat animasi film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu.
Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 atau Rp 1.400.000 per bulan. Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai karyawan dengan gaji lebih besar. Namun, mulai September ini, dia harus mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.
Di rumah produksi tersebut, Kiki mengaku belajar banyak tentang 3D modeller dan setting and background modeller, tapi akhirnya lebih sreg menjadi animator untuk film Upin-Ipin. Animator itu menganimasi setiap shoot adegan. Misalnya, saat Upin berjalan, kakinya dianimasi agar gerakannya pas. Terus, eye blinking, lipsing, dan sebagainya. "Karena itu, seorang animator suka ngaca sendiri sambil ngomong supaya tahu ekspresinya saat membuat animasi," paparnya.
Ada 20 animator di rumah produksi itu dan Kiki adalah satu-satunya dari Indonesia. Saat ini, meski sedang cuti, dia mendapat tugas untuk ikut mempersiapkan Upin-Ipin ke layar lebar. Kiki-lah yang memberikan sentuhan Indonesia dalam film dua anak kampung Malaysia itu.
Misalnya,lewat tokoh Shanty, teman Upin dari Jakarta. Agar benar-benar Indonesia, Kiki memberikan banyak polesan pada tokoh Shanty.
Pada kesempatan lain, seperti dalam episode Berkelah atau Piknik, Kiki memasukkan unsur-unsur Indonesia untuk menyesuaikan dengan tokoh Shanty yang asli Indonesia. Misalnya, membuat animasi kue bakpia, semprong, dan keripik ceker ayam. "Supaya lebih kaya kulturnya. Dan mereka suka," ucapnya bangga.
Bukan saja sebagai animator upin dan ipin ini saja, ternyata Marsha Chikita Fawzi yang tak lain adalah putri pasangan selebriti Ikang Fawzi dan Marissa Haque penggagas Unyil dan Upin bersalaman di dunia maya sebagai ikon kampanye "Damai Yuk" untuk Indonesia-Malaysia yang di posting di akun twitter dan facebooknya.
4. Christiawan Lie
Kenal film Transformers dan GI Joe ? Bagi pecinta film pasti sudah pernah menonton film tersebut. Kedua film tersebut pantas diberi dua jempol baik dari segi ide cerita maupun efek animasi. Film Transformers dan GI Joe diadaptasi dari komik yang laris di dunia. Siapa sangka ternyata salah satu ilustrator (orang yang menggambar komik) dari kedua komik tersebut adalah orang Indonesia. Ya, Chris Lie-nama beken dari Christiawan Lie- adalah salah satu ilustrator komik Transformers dan GI Joe.
5. March Boediharjo
March Boedihardjo, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika. Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian 5 tahun. Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. "Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,''kisahnya.
March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu 2 tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti 10% pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya 1/4 peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.
6. Prof Nelson Tansu, PhD
Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano. Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal.
Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun.
Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. "Apakah tragedi orang tuanya membikin Nelson benci terhadap Indonesia dan membuatnya ingin beralih kewarganegaraan?" "Tidak. Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia," katanya kepada Tempo. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia.
7. Muhammad Arief Budiman
Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat. Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di negeri itu, seorang lelaki Jawa berwajah "dagadu' kerap terlihat sedang salat. Anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group.
Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan: dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutuhan pangan dunia.
Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga moncer di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan—ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman.
American Association for Cancer Research(Asosiasi peneliti kanker) bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel PhD pun belum tentu bisa "membeli" kartu anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, "Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia," ujarnya.
Selasa, 07 Mei 2013
DAFTAR PERGURUAN TINGGI DI JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA
Di laman ini saya informasikan nama-nama perguruan tinggi yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia. Ada alamat web-nya juga lho. Gak perlu tergesa-gesa.. Santai.., info ini gratis kok. Kalo suka di-like / di-share ke temen-temen lain ya..
DAFTAR PERGURUAN TINGGI DI JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA
- Universitas Gadjah Mada | www.ugm.ac.id
- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta | www.usd.ac.id
- Universitas Negeri Yogyakarta | www.uny.ac.id
- Universitas Atma Jaya Yogyakarta | www.uajy.ac.id
- Universitas Muhamadiyah Yogyakarta | www.umy.ac.id
- Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta | www.isi.ac.id
- Universitas Islam Indonesia - Sleman Yogyakarta | www.uii.ac.id
- Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta | www.psikologi-jogja.ac.id
- Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Yogyakarta | www.lia.ac.id
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank Yogyakarta | www.stiebbank.ac.id
- Sekolah Tinggi Tehnologi Adi Sucipto Yogyakarta | www.stta.ac.id
- Sekolah Tinggi Pariwisata AMTA Yogyakarta | www.ampta.ac.id
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aysiyah Yogyakarta | www.stikesayo.ac.id
- Sekolah Tinggi Ilmu Managament YKPN Yogyakarta | www.stimykpn.ac.id
- Sekolah Tinggi Tehnologi Informasi Respati Yogyakarta | www.respati.ac.id
- STMIK AMIKOM Yogyakarta | www.amikom.ac.id
- STMIK Pelita Nusantara Yogyakarta | www.pelitanusa.ac.id
- STMIK EL-RAHMA Yogyakarta | www.stmikelrahma.ac.id
- Akademi Kebidanan Yogyakarta | www.akbidyo.ac.id
- Akademi Maritim Yogyakarta | www.akademimaritim.com
- Akademi Komunikasi Radya Tama Yogyakarta | www.akrb.ac.id
- Akademi Management Informatika dan Komputer Aster Yogyakarta | www.aster.ac.id
- Akademi Management Perusahaan YKPN Yogyakarta | www.ampykpn.ac.id
- Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Yogyakarta | www.aks-akk.ac.id
- Akademi Teknik PIRI Yogyakarta | www.atekpi.ac.id
- Akademi Komunikasi Indonesia YPK Yogyakarta | www.akindo.ac.id
- Akademi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta | www.akpram.ac.id
- Akademi Seni Rupa Dan Desain MSD Yogyakarta | www.msd.ac.id
- Akademi Desain Visi Yogyakarta | www.advy.ac.id
- AMIK Kartika Yani Yogyakarta | www.kyani.ac.id
- AMIK BSI Yogyakarta | www.bsi.ac.id
- Politeknik PPKP Yogyakarta | www.ppkp.ac.id
- Politeknik Muhamadiyah Yogyakarta | www.pmy.ac.id
- Politeknik Seni Yogyakarta | www.poliseni.ac.id
- Universitas Diponegoro | www.undip.ac.id
- Universitas Sebelas Maret Surakarta | www.uns.ac.id
- Universitas Muhamadiyah Surakarta | www.ums.ac.id
- Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga | www.uksw.edu
- Universitas Islam Sultan Agung Semarang | www.unissula.ac.id
- Universitas Muhamadiyah Magelang | www.ummgl.ac.id
- Universitas Slamet Riyadi Surakarta | www.unisri.ac.id
- Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto | www.unwiku.ac.id
- Universitas Maria Kudus | www.umk.ac.id
- Universitas Islam Batik Surakarta | www.uniba.ac.id
- Universitas Semarang | www.usm.ac.id
- Universitas Widya Dharma Klaten | www.unwidha-klaten.ac.id
- Universitas Muhamadiyah Purwokerto | www.ump.ac.id
- Universitas Kristen Surakarta | www.uks.ac.id
- Universitas Setia Budi Surakarta | www.setiabudi.ac.id
- Universitas Surakarta | www.unsa.ac.id
- Universitas Muhamadiyah Purworejo | www.um-pwr.ac.id
- Universitas Muhamadiyah Semarang | www.unimus.ac.id
- Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta | www.unusurakarta.com
- Universitas Dian Nuswantoro | www.dinus.ac.id
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank BPD Jawa Tengah | www.stiebankbpdjateng.ac.id
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Total Win Semarang | www.totalwin.edu
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran | www.nwu.ac.id
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa Purwokerto | www.stikes-hb.ac.id
- Akademi Maritim Nasional Indonesia | www.amni.ac.id
- Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta | www.atmi.ac.id
- Akademi Sekretaris Marsudirini Santa Maria Semarang | www.asm.ac.id
- Akademi Kimia Industri Santo Paolo Semarang | www.unika.ac.id
- IAIN Surakarta | www.iain-surakarta.ac.id/
- IAIN Walisongo Semarang | www.walisongo.ac.id/
- STAIN Salatiga | www.stainsalatiga.ac.id
- STAIN Purwokerto | www.stainpurwokerto.ac.id/
- STAIN Pekalongan | www.stain-pekalongan.ac.id/
- STAIN Kudus | www.stainkudus.ac.id/
- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | www.uin-suka.ac.id/
- Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto | www.unsoed.ac.id
- STPN Yogyakarta | www.stpn.ac.id
Sumber : http://1media4download.blogspot.com/2012/04/daftar-perguruan-tinggi-di-jawa-tengah.html#ixzz2SclDjoxJ
PENTINGNYA PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA
Penerapan Corporate Social Responsibility di Indonesia
Tahun 2012 lalu PT. Toyota Astra Motor dianugerahi predikat sebagai The Best in Green Marketing oleh Majalah Marketing sebagai perusahaan terbaik dalam mendukung isu-isu kepedulian terhadap lingkungan. Penghargaan ini melengkapi predikat Toyota sebagai kendaraan rendah emisi dan rendah konsumsi BBM oleh KLH Public Expose Langit Biru di tahun 2011. Juga Eco Friendly Car oleh Otomotif Award melalui Toyota Prius di tahun 2010. Sebelumnya Toyota juga memperoleh Green Living Achievement oleh Autocar Reader Choice Award di tahu 2009.
Tiga tahap penilaian telah dilakukan Toyota sehingga mendapat Predikat sebagai The Best in Green Marketing, yaitu tahap nominasi, seleksi, dan penilaian. Rangkaian tahapan tersebut didukung oleh data yang dikumpulkan dari riset, berita dan penghargaan yang telah diraih, laporan tahunan, dan beberapa data pendukung lainnya.
Predikat The Best in Green Marketing menjadi pemacu bagi Toyota untuk konsisten menggerakkan program-program terkait lingkungan. Termasuk melanjutkan program Car For Tree di Toyota Eco Island dan Toyota Eco Youth.
Toyota Car For Tree merupakan sebuah program peduli lingkungan dari Toyota dengan cara menggunakan sebagian keuntungan dari setiap mobil yang terjual untuk didonasikan kepada lingkungan dalam bentuk pohon, kemudian ditanamkan pada area seluas 15.127 m2 bernama Toyota Eco Island di Ancol Eco Park, Jakarta Utara. Di tahap pertama, sudah lebih dari 500 jenis pohon yang tertanam di area tersebut.
Toyota juga memiliki program lain dalam bentuk kepedulian di bidang lingkungan hidup untuk menanamkan dan meningkatkan kesadaran generasi muda akan lingkungan bernama Toyota Eco Youth Program. Program yang telah diimplementasikan sejak tahun 2005 ini bertujuan untuk menciptakan sekolah sebagai role model untuk pembelajaran lingkungan bagi sekolah-sekolah dan lingkungan di sekitarnya. Ada 5 aspek pengelolaan lingkungan dalam program ini yaitu, Regulasi, Kelembagaan, Partisipasi, Teknologi, dan Pendanaan. Serta semangat Reduce, Reuse, Recycle.
"Toyota will respond to the needs of society and enrich people’s lives through the manufacture of automobiles. And we will never lose sight of our gratitude toward our customers and other stakeholders. Based on that mindset, we will aim to contribute to the building of a new automobile society in the twenty-first century by gathering together the capabilities of our dealers, suppliers, and affiliated companies in a combined effort of the entire Toyota group."
Toyota sendiri telah berkomitmen untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan untuk masa depan yang lebih baik melalui kegiatan mereka yang bertemakan green atau eco dengan aplikasi yang nyata.
Konsep CSR Toyota terinci jelas di website CSR mereka di toyota-global.com. Terdapat beberapa program yang CSR yang mereka lakukan seperti Toyota Social’s Contribution Activity, Enviroment Responsibility, Vehicle Recycling, Toyota’s Forestry, Eco Driving dan beberapa program lingkungan lainnya.
Dari program-program mereka, terlihat Toyota fokus pada isu-isu lingkungan. Sebagai korporat yang menghasilkan produk otomotif yang akan berdampak lingkungan seperti emisi karbondioksida. Dengan teknologi yang dimiliki, Toyota secara konsisten untuk menjaga lingkungan.
Tanggung jawab
Tanggung jawab yang berkaitan dengan perusahaan dihadapkan dengan dua pemaknaan tanggung jawab itu sendiri. Pertama, tanggung jawab dalam makna responsibility atau tanggung jawab moral atau etis. Kedua, tanggung jawab dalam makna liability atau tanggung jawab yuridis atau hukum.
Tanggung jawab sosial lahir karena tuntutan dari tanggung jawab itu sendiri. Tanggung jawab sosial berada pada ranah moral, sehingga posisinya tidak sama dengan hukum. Moral dalam tanggung jawab sosial lebih mengarah pada tindakan lahiriah yang didasarkan sepenuhnya dari sikap bathiniah, sikap inilah yang disebut dengan “moralitas” yaitu sikap dan perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih. Sedangkan tanggung jawab hukum lebih menekankan pada kesesuaian sikap lahiriah dengan aturan, meskipun tindakan tersebut secara obyektif tidak salah.
Bila dikaitkan dengan teori tanggung jawab sosial dengan aktivitas perusahaan, maka dapat dikatakan bahwa tanggung jawab sosial lebih menekankan pada kepedulian perusahaan terhadap stakeholders dalam arti luas daripada sekedar kepentingan perusahaan belaka. Dengan demikian konsep tanggung jawab sosial lebih menekankan pada tanggung jawab perusahaan atas tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak pada orang-orang tertentu, masyarakat, dan lingkungan di mana perusahaan tersebut melakukan aktivitas usahanya (Wahyudi dan Azheri,2008)
Secara umum, berbicara mengenai CSR dan Multi National Corporations (MNC) di Indonesia. MNC dalam konteks ini, merupakan sebuah korporat yang meluaskan operasinya melewati batas negara asalnya, dan memiliki kepanjangan tangan, subsidiary di negara lain. Lazimnya, MNC sering kali dianggap sebagai biang dari segala pencemaran dan perusakan lingkungan. Oleh karena itu MNC itu dapat menjalankan etika bisnis, terutama mendorong pada implementasi CSR tepat sasaran, bahkan bila diperlukan, harus di atas hasil rata-rata perusahaan lain. MNC selalu menjadi sorotanstake holders, apalagi ditambah bahwa sekarang teknologi informasi sudah canggih dan akses informasi sudah bisa mengakses informasi. Maka sejumlah isu dapat diangkat oleh MNC seperti lingkungan, pluralisme, adat istiadat dan kearifan lokal.
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Resposibility sebenarnya masih tergolong hal yang baru, yaitu sejak diundangkannya UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Melalui undang-undang ini, industri atau koperasi-koperasi wajib untuk melaksanakan CSR, tetapi kewajiban ini bukan suatu beban yang memberatkan. Pembangunan suatu negara bukan hanya tangung jawab pemerintah dan industri saja, tetapi setiap manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat.
Pengertian CSR yang lebih komprehensif adalah dari Prince of Wales International Bussines Forum yang di Indonesia dipromosikan dengan aktif oleh Indonesia Bussines Links (IBL). Ada lima pilar aktivitas CSR :
(1) Building human capital yang berkaitan dengan internal perusahaan untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal, sedangkan secara eksternal perusahaan dituntut melakukan pemberdayaan masyarakat.
(2) Strengthening economies.Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitasdi lingkungannya miskin. Perusahaan harus memberdayakan ekonominya sekitarnya.
(3) Assesing social governence adalah upaya untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik.
(4) Protecting the environment adalah perusahaan harus berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Tantangan yang harus dijawab terkait hal tersebut adalah bagaimana membangun konsep CSR yang benar-benar efektif dalam menjalankan fungsi sosial, namun tidak melupakan tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Selain itu, bagaimana membangun konsep CSR yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan keuntungan perusahaan, namun bukan berarti semata-mata mencari keuntungan melalui kegiatan sosial sebagai alatnya.
Dari beberapa pilar di atas, dapat dilihat bahwa semakin jelas konsep CSR cakupannya lebih luas daripada sekedar pengembangan komunitas (Community Development) yang cakupannya pada komunitas yang berada di lingkungan sekitar perusahaan. Perbedaan paling mendasar adalah bahwa di dalam CSR, seluruh program yang dijalankan perusahaan berdasarkan aspek ekonomi,sosial dan lingkungan. Kemudian, program yang dijalankan haruslah berjangka panjang atau berkesinambungan. Perusahaan tidak sekedar membagi-bagi kedermawanannya, melainkan berupaya menjaga programnya agar dapat berlangsung secara sustainable.
Konsep CSR memang sangat berkaitan erat dengan konsep sustainability development(pembangunan yang berkelanjutan). Konsep CSR memiliki arti bahwa selain memiliki tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika, dan filantropik. Pandangan tradisional mengenai perusahaan melihat bahwa tanggung jawab utama perusahaan adalah semata-mata terhadap pemiliknya, atau para pemegang saham. Adanya konsep CSR mewajibkan perusahaan untuk memiliki pandangan yang lebih luas yaitu bahwa perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap pihak-pihak lain seperti karyawan, supplier, konsumen, komunitas setempat, masyarakat secara luas, pemerintah, dan kelompok- kelompok lainnya. Dalam hal ini, jika sebelumnya pijakan tanggung jawab perusahaan hanya terbatas pada sisi finansial saja atau single bottom line, kini dikenal konsep ‘triple bottom line’, yaitu bahwa tanggung jawab perusahaan berpijak pada 3 dasar, yaitu : finansial, sosial dan lingkungan atau yang juga dikenal dengan 3P (profit, people, planet).
Konsep Triple Bottom line (profit, people, planet)
Konsep ini memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus: economic, environmental, social(EES) atau istilah lainnya adalah 3P: “People-Planet-Profit”. Tujuannya perusahaan tak hanya menjadi “economic animal”, tapi juga entitas yang “socially and environmetally responsible.”
Ide di balik TBL ini tak lain adalah adanya pergeseran paradigma pengelolaan bisnis dari“sharholders-focused” ke “stakeholders-focused”. Dari fokus kepada perolehan laba secara membabi-buta menjadi perhatian pada kepentingan pihak-pihak yang terkait (stakeholder interest) baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Konsekuensinya, peran dunia bisnis semakin signifikan sebagai alat pemberdaya masyarakat dan pelestari lingkungan.
Konsep triple bottom line sekaligus mencoba menempatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan pada titik sentral dari keseluruhan strategi perusahaan (bukan hanya dandanan atau tempelan semata). Konsep yang pernah ada yaitu : mengumpulkan profit sebanyak-banyaknya, lalu dari profit tersebut, sisihkan sedikit untuk kegiatan sosial dan pelestarian lingkungan. Dengan triple bottom line, maka pendekatannya menjadi berbeda, tidak hanya sekedar mencari keuntungan, namun sejak awal perusahaan sudah menetapkan bahwa tiga tujuan holistik—economic, environmental, social—tersebut hendak dicapai secara seimbang, serasi, tanpa sedikitpun pilih kasih.
Tabel 1 : Kegiatan Corporate Social Responsibility
NO
|
Aspek
|
Muatan
|
1
|
Sosial
|
Pendidikan, pelatihan, kesehatan, perumahan, penguatan kelembagaan (secara internal, termasuk kesejahteraan karyawan) kesejahteraan sosial, olahraga, pemuda, wanita, agama, kebudayaan dan sebagainya
|
2
|
Ekonomi
|
Kewirausahaan, kelompok usaha bersama/unit makro kecil dan menengah (KUB/UMKM), agrobisnis, pembukaan, lapangan kerja, infrasktruktur ekonomi dan usaha produktif lain.
|
3
|
Lingkungan
|
Penghijauan, reklamasi lahan, pengelolaan air, pelestarian alam, ekowisata penyehatan lingkungan, pengendalian polusi, serta penggunaan produksi dan energi secara efisien
|
Implementasi Corporate Social Responsibility
Implementasi CSR merupakan keputusan strategis perusahaan yang secara sadar telah di desain sejak awal dengan tujuan menerapkan lingkungan kerja yang sehat, kesejahteraan karyawan, aspek bahan baku dan limbah yang ramah lingkungan, serta semua aspek dalam menjalankan usaha yang menjamin tidak akan ada penerapan praktek-praktek jahat. Dalam lingkup eksternal implementasi CSR harus dapat memperbaiki aspek sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar perusahaan pada khususnya, serta lingkungan masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab eksternal ini menjadi kewajiban bersama antar entitas bisnis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan yang berkelanjutan. Maka tidak berlebihan jika CSR dalam sebuah entitas bisnis adalahresponsible business is good business. Pembangunan industri sebenarnya memiliki dampak positif dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan produktifitas ekonomi, dan dapat menjadi aset pembangunan nasional maupun daerah. Namun kenyataan selama puluhan tahun praktik bisnis dan industri korporasi Indonesia cenderung memarginalkan masyarakat sekitar, tetap tidak bisa ditampik. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009, mengenai permasalahan dan agenda pembangunan, menegaskan bahwa telah terjadi ekses negatif dari pembangunan, yaitu kesenjangan antar golongan pendapatan, antar wilayah dan antar kelompok masyarakat. Masyarakat yang sejak awal telah miskin, kenyataannya semakin termarginalkan dengan kehadiran berbagai jenis korporasi. Korporasi tidak melaksanakan CSR secara baik terhadap masyarakat. Alih-alih melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar dengan melakukan community development, korporasi cenderung membuat jarak dengan masyarakat sekitar. Jika pun ada program yang dilakukan oleh korporasi, biasanya bersifat charity, seperti memberi sumbangan, santunan, sembako, dan lain-lain. Program charity ini menjadi dalih bahwa mereka juga memiliki kepedulian sosial. Dengan konsepcharity, kapasitas dan akses masyarakat tidak beranjak dari kondisi semula, tetap marginal. Charitymenjadi program yang tidak tepat sasaran karena tidak bisa memutus rantai kemiskinan.
Dipandang dari segi moral hakikat manusia maupun hakikat kegiatan bisnis itu sendiri, diyakini bahwa tidak benar kalau para manajer perusahaan hanya punya tanggung jawab dan kewajiban moral kepada pemegang saham. Para manajer perusahaan sebagai manusia dan sebagai manajer sekaligus mempunyai tanggung jawab dan kewajiban moral kepada orang banyak dan pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan operasi bisnis perusahaan yang dipimpinnya. Para manajer perusahaan mempunyai tanggung jawab dan kewajiban moral untuk memperhatikan hak dan kepentingan karyawan, konsumen, pemasok, penyalur masyarakat setempat dan seterusnya. Singkatnya, tanggung jawab dan kewajiban moral para manajer perusahaan tidak hanya tertuju kepada shareholders (pemegang saham) tetapi juga kepada stakeholders pada umumnya.
CSR di Indonesia
Salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang sering diterapkan di Indonesia adalah community development. Perusahaan yang mengedepankan konsep ini lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga akan menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan berkembang. Selain dapat menciptakan peluang-peluang sosial-ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai perusahaan yang ramah dan peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh rasa percaya dari masyarakat. Rasa memiliki perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat merasakan bahwa kehadiran perusahaan di daerah mereka akan berguna dan bermanfaat.
CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibatnya terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
Debut CSR di Indonesia menguat setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU PT No. 40 Tahun 2007 yang disahkan DPR. Disebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).
Implementasi CSR di indonesia dalam praktiknya, memang charity dan community developmentlah yang dikenal lebih dahulu terkait interaksi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Serta, kebutuhan perusahaan untuk lebih dapat diterima masyarakat. Sementara itu, lebih jauh CSR dapat dimaknai sebagai komitmen dalam menjalankan bisnis dengan memperhatikan aspek sosial, norma-norma dan etika yang berlaku, bukan saja pada lingkungan sekitar, tapi juga pada lingkup internal dan eksternal yang lebih luas. Tidak hanya itu, CSR dalam jangka panjang memiliki kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatnya kesejahteraan.
Memang ada pendekatan yang berbeda-beda terhadap ketentuan dan pelaksanaan CSR. Dari sisi pendekatan, misalnya, ada community based development project yang lebih mengedepankan pembangunan keterampilan dan kemampuan kelompok masyarakat. Ada pula yang fokus pada penyediaan kebutuhan sarana. Dan, yang paling umum adalah memberikan bantuan sosial secara langsung maupun tidak langsung guna membantu perbaikan kesejahteraan masyarakat, baik karena eksternalitas negatif yang ditimbulkan sendiri maupun yang bertujuan sebagai sumbangan sosial semata.
Berdasarkan pengamatan terhadap praktik CSR selama ini di Indonesia tidak semua perusahaan mampu menjalankan CSR sesuai filosofi dan konsep CSR yang sejati. Tidak sedikit perusahaan yang terjebak oleh bias-bias CSR.
Pertama, kamuflase. CSR yang dilakukan perusahaan tidak didasari oleh komitmen sejati, tetapi hanya untuk menutupi praktik bisnis yang memunculkan ethical questions. Bagi perusahaan seperti ini, community development hanya sekedar topeng semata.
Kedua, generik. Program CSR terlalu umum dan kurang fokus karena dikembangkan berdasarkan template atau program CSR yang telah dilakukan pihak lain. Perusahaan yang impulsif dan pelit biasanya malas melakukan inovasi dan cenderung melakukan copy-paste terhadap model CSR yang dianggap mudah dan pastinya menguntungkan perusahaan.
Ketiga, directive. Kebijakan dan program CSR dirumuskan secara top-down dan hanya berdasarkan misi dan kepentingan perusahaan (shareholders) semata. Program CSR tidak partisipatif sesuai prinsip stakeholders engagement yang benar.
Keempat, lip service. CSR tidak menjadi bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan. Biasanya, program CSR tidak didahului oleh needs assessment dan hanya diberikan berdasarkan belas kasihan. Laporan tahunan CSR yang dibuat Enron dan British American Tobacco (BAT), misalnya, pernah menjadi sasaran kritik sebagai hanya lip service belaka.
Kelima, kiss and run. Program CSR bersifat ad hoc dan tidak berkelanjutan. Masyarakat diberi “ciuman” berupa barang, pelayanan atau pelatihan, lantas ditinggalkan begitu saja. Program yang dikembangkan umumnya bersifat, berjangka pendek, dan tidak memerhatikan makna pemberdayaan dan investasi sosial.
CSR yang ideal memadukan empat prinsip good corporate governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan responsibility, secara seimbang dan harmonis Tiga prinsip pertama cenderung bersifat shareholders-driven karena lebih memerhatikan kepentingan pemegang saham perusahaan.
Mengingat CSR sulit terlihat dengan kasat mata, maka tidak mudah untuk melakukan pengukuran tingkat keberhasilan yang dicapai. Oleh karena itu diperlukan berbagai pendekatan untuk menjadikannya kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Triple Bottom Line atau Sustainability Reporting. Dari sisi ekonomi, penggunaan sumber daya alam dapat dihitung dengan akuntansi sumber daya alam, sedangkan pengeluaran dan penghematan biaya lingkungan dapat dihitung dengan menggunakan akuntansi lingkungan.
Terdapat dua hal yang dapat mendorong perusahaan menerapkan CSR, yaitu bersifat dari luar perusahaan (external drivers) dan dari dalam perusahaan (internal drivers). Pendorong dari dalam perusahaan terutama bersumber dari perilaku manajemen dan pemilik perusahaan (stakeholders), termasuk tingkat kepedulian atau tanggung jawab perusahaan untuk membangun masyarakat.
Menyusun Program CSR
DeMartinis Reza (Rahman, 2009) menyebutkan beberapa langkah yang dilakukan oleh perusahaan nonprofit dalam menyusun program CSR, yang merumuskan komunitas, menentukan tujuan, menyusun pesan yang hendak disampaikan, memilih metode penyampaian pesan yang paling efektif, realisasi program, dan analisis hasil atau evaluasi.
1. Merumuskan komunitas organisasi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam merumuskan komunitas guna menyusun program CSR :
ü Menyusun pembatasan kategori masyarakat lokal.
ü Mengidentifikasi norma, adat, nilai, dan hukum setempat
ü Mengidentifikasi pemuka pendapat yang berpengaruh
ü Memilih komunitas primer dan sekunder
2. Menentukan tujuan
Pertimbangan dalam menentukan tujuan, dapat dimulai dari data temuan yang diperoleh dari lapangan (terkait dengan need, desires, wants, dan juga interest komunitas) kemudian diformulasikan menjadi sebuah tujuan dari program CSR.
3. Menyusun pesan yang hendak disampaikan
Program CSR mengandung sejumlah isu yang menjadi fokus kegiatannya, maka perlu disampaikan kepada khalayak. Isu inilah yang menjadi pesan dalam program CSR.
4. Memilih Metode Penyampaian Pesan
Pemilihan metode merupakan sebuah tahapan eksekusi dari mekanisme pemilihan pesan. Cara penyampaian pesan haruslah selaras dengan kemampuan konstituen dalam memahami pesan.
5. Realisasi Program
Realisasi dar sejumlah perencanaan yang dilakukan merupakan tahap berikutnya. Menjalankan sejumlah aktivitas dan isu yang telah disepakati, merupakan hal yang wajib dilakukan.
6. Analisis hasil atau evaluasi
Evaluasi haruslah selalu dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan tingkat keberhasilan program CSR yang dijalankan. Hasil evaluasi ini merupakan masukan bagi perencanaan dan realisasi program berikutnya.
Agar CSR bisa berkelanjutan, maka perusahaan harus sehat terlebih dulu. Jika sebuah perusahaan tidak sehat, maka dia tidak bisa melakukan CSR dengan maksimal. Perusahaan yang sehat dan tumbuh, karyawan dan masyarakat sekitar juga ikut tumbuh.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan harus selalu memperhatikan aspek lingkungan yang juga menjadi salah satu konsep suistanable development.
Program yang dibuat oleh perusahaan harus benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan. Tanpa adanya dukungan semua elemen, maka program CSR tersebut seolah bentuk penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Melakukan kegiatan CSR yang berkelanjutan, akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar, baik bagi perusahaan maupun stakeholder yang terkait.
Referensi
Argenti P, Paul. 2006. Corporate Communication. New York. McGraw. Hill International Edition.
Elkington, Jhon. 1997. Cannibals with Forks,The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business. UK. Capstone Publishing Ltd, Oxford.
Jim Ife, 2001. Community Development: Community-Based Alternatives in an Age of Globalisation. Australia. Pearson Education Australia.
Magee, David. 2008. How Toyota Became #1. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility:Antara Teori dan Kenyataan. Yogyakarta. Media Pressindo.
Wahyudi, Isa dan Busyra Azheri. 2008. Corporate Social Responsibility : Prinsip, Pengaturan, dan Implementasi. Malang. In-Trans Publishing
Undang-Undang
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Link
Anonim. 2012. Toyota Raih The Best in Green Marketing. onlinehttp://www.gatra.com/carsplus-domestik/20261-toyota-raih-the-best-in-green-marketing.html diakses pada 12 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)