Translate

Selasa, 26 Maret 2013

Tokoh Dunia dgn Keterbatasan Fisik tapi penuh Prestasi yg Menakjubkan


Tokoh-tokoh Dunia Dengan Keterbatasan Fisik


Apa yang kamu akan lakukan ketika kamu merasa memiliki kekurangan dan hambatan dalam kehidupan? Akankah kamu berhenti melakukan apa saja dan lantas menyerah?

Jangan sampai kamu melakukan hal tersebut ya. Kekurangan dan keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Sejarah mencatat nama tokoh-tokoh dunia yang meski memiliki kekurangan fisik dan berbagai keterbatasan dalam hidupnya namun mampu unggul dan menjadi orang yang dikenang sepanjang masa oleh karena jasa dan kemampuannya. Mereka pernah gagal, namun mereka tak pernah mengenal kata menyerah dan terus berusaha dalam berbagai kekurangan yang mereka miliki.

Pada artikel kali ini,Mago akan menampilkan kepada kamu beberapa tokoh besar dunia yang memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam hidupnya. Semoga artikel ini dapat menginspirasi sekaligus sebagai penyemangat kamu dalam menghadapi berbagai halangan.

1. Stevie Wonder

Dunia mengenal Stevie Wonder sebagai musisi legenda yang memiliki keterbatasan fisik. Ya, Stevie Wonder adalah penyandang cacat mata. Ia dilahirkan secara prematur di Saginaw, Michigan 13 Mei 1950 dari seorang ibu bernama Lula Mae Hardaway. Ada kemungkinan ia mendapatkan terlalu banyak oksigen dalam inkubatornya, dan hal ini menyebabkan kebutaan. Kebutaan yang ia alami terletak pada saraf matanya, sehingga ia tidak akan mampu lagi melihat seperti orang normal. Ibunya mengajarkan anak-anaknya yang lain untuk memperlakukan Stevie seperti orang lain yang normal, tidak mengejek atau membantunya terlalu banyak. Ia mulai belajar menyanyi dan memainkan alat musik di gereja sejak usia dini, terutama piano, conga dan harmonika. Dari sinilah bakat Stevie Wonder mulai terasah.

Stevie Wonder adalah nama panggung dari Stevland Morris, bakat yang ia asah sedari dini membuatnya menjadi seorang penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, dan aktivis sosial dari Amerika Serikat. Ia telah merekam lebih dari 30 lagu hits, memenangkan 21 Penghargaan Grammy yang mana adalah sebuah rekor untuk artis solo dan juga satu untuk lifetime achievement, ia telah memenangkan sebuah piala Oscar untuk Lagu Terbaik dan masuk ke Rock and Roll dan Songwriters Halls of fame. Suatu penghargaan yang sangat bergengsi bagi musisi di US.


2. Stephen Hawking

Stephen William Hawking adalah seorang ahli fisika teoritis, seorang professor dalam bidang matematika di Universitas Cambridge. Ia dikenal oleh dunia berkat sumbangan pemikirannya di bidang fisika kuantum. Ialah yang memperkenalkan teori-teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking. Tulisan ilmiahnya yang berjudul A Brief History of Time tercantum selama 237 minggu berturut-turut di Sunday Times, sebuah surat kabar bergengsi di London.

Stephen Hawking lahir di Oxford, Britania Raya pada 8 Januari 1942. Ia adalah anak dari seorang biolog, Dr. FrankHawking dan Isobel Hawking. Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia terinspirasi dari guru matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya pun ingin agar Hawking masuk ke University College, Oxford tempat ayahnya dulu bersekolah. Hawking lalu mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ia mendapat beasiswa, dan lalu berspesialisasi dalam fisika.

Cobaan menimpa dirinya ketika ia bersekolah di Cambridge, gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS), sebuah penyakit saraf yang menyerang neuron yang mengendalikan otot lurik yang membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri. Suaranya menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali. Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer. Dalam keadaannya yang serba terbatas, ia mampu terus berkarya dan mengemukakan teorinya dalam bidang fisika.


3. Helen Keller



Sosok Helen Keller tak asing lagi di telinga remaja dan dewasa. Helen Keller adalah seorang yang mampu menginspirasi banyak orang di dunia. Helen Keller menunjukan bahwa kekurangan yang ia memiliki tak membuatnya menjadi orang yang bergantung pada orang lain.

Helen Keller lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Di usia 19 bulan, ia diserang penyakit yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar. Pada usia 7 tahun,orang tuanya mempercayai Anne Sullivan menjadi guru pribadi dan mentor Hellen. Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat Braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard khusus wanita. Annie menemani Hellen untuk membacakan buku pelajaran, huruf demi huruf lewat tangan Helen dalam huruf Braille. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.

Kegigihannya untuk belajar dan terus belajar membuat ia menjadi seorang penulis, aktivis politik dan dosen Amerika. Ia menjadi pemenang dari Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Ia menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.


4. Ludwig van Beethoven

Dunia mencatat Ludwig van Beethoven sebagai komposer terbaik setelah Wolfgang Amadeus Mozart. Ludwig van Beethoven lahir di Bonn 17 Desember 1770 dalam sebuah keluarga musisi. Kakeknya, Ludwig Louis van Beethoven bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya seorang penyanyi tenor untuk pangeran Bonn. Hal itu membuat ibunya yang bernama Maria Magdalena memaksa Beethoven berlatih paino selama berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.

Pada usia 31 tahun, Beethoven mulai menjadi tuli. Beethoven menjadi sepenuhnya tuli pada usia 47 tahun, yang membuatnya tak dapat mendengar suara lagi. Namun tuli yang ia derita tak membuatnya berhenti menggubah lagu. Ia terus menggubah lagu dengan cara membayangkan musik-musik mengalun dalam pikirannya.  Justru ketika ia menjadi tuli inilah karya-karya terbesarnya Beethoven buat ciptakan. Beberapa karya terbaik Ludwig van Beethoven ialah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise.

5. Albert Einstein




Siapa yang tak mengenal sosok eksentrik ini? Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. 
Albert Einstein sempat dianggap sebagai murid bodoh yang lambat dalam menyerap pelajaran. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).  Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Menderita berbagai kelainan saat kecil tak membuat Einstein muda lantas menyerah. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Hal yang membuat Einstein terus belajar hingga dikenal sebagai ilmuwan terbesar abad 20.



Itu dia tokoh-tokoh dunia yang walaupun mereka memiliki keterbatasan secara fisik, namun mereka mampu bangkit dan terus berkarya dan berprestasi di dunia. Ini menjadi motivasi bagi kita yang diberi oleh Tuhan kesempurnaan pada fisik. Kita harus rajin-rajin bersyukur dan mengasah kemampuan kita agar dapat berprestasi dan membanggakan agama, keluarga dan bangsa. Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar