Translate

Selasa, 16 Oktober 2012

Orlando Bloom


kisah penderita dyslexia/disleksia yang sukses, hebat dan mendunia: Orlando Bloom

Dyslexia/disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Gambaran mudahnya adalah ketika saya mencoba membaca beberapa kalimat dengan huruf sansekerta atau katakana (jepang), semua terlihat asing dan tentu saja saya kesulitan menyusun kalimat dari huruf tersebut. hal semacam  ini dialami penderita dyslexia sejak usia dini.
Penderita dyslexia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Dyslexia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar, atau tidak dapat menerima perintah yang berurutan, misalnya: baca kalimat pertama pada paragraf ketiga bab 4 di halaman 71 ! Butuh ratusan detik hingga si penderita dapat menerima dan melakukan perintah tersebut.

Dibalik kekurangan para penderita dyslexia tersebut, terdapat fakta luar biasa mengenai kelebihan penderita dyslexia pada umumnya, yakni : Problem-solving, daya imajinasi dan kreativitas di atas rata-rata orang normal kebanyakan, yang tersimpan dalam otak kanan! Artinya apabila kekurangan tersebut disembuhkan, peluang untuk menjadi orang hebat yang mendunia terbuka lebar!

Secara teori dan fakta, dyslexia bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun dibutuhkan usaha dan keinginan ekstra keras untuk dapat sembuh. Orlando Bloom, Aktor Hollywood papan atas adalah satu diantara orang-orang luar biasa penderita dyslexia yang dapat sembuh dan mencapai kesuksesan yang mendunia.

Orlando Jonathan Blanchard Bloom, atau yang lebih dikenal dengan Orlando Bloom merupakan aktor papan atas yang meraih kesuksesan di perfilman dunia pada awal tahun 2000-an, setelah memerankan Legolas di trilogi film The Lord of the Rings yang kemudian menjelma menjadi aktor sukses setelah memastikan diri sebagai salah satu aktor utama dalam film-film blockbuster Hollywood, seperti Troy, Elizabethtown dan Kingdom of Heaven, independen Haven. Bloom juga telah sukses memerankan Will Turner di tiga film Pirates of The Caribbean: Pirates of the Caribbean: Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest dan Pirates of the Caribbean: At World's End. 

Namun siapa sangka Bloom adalah salah satu penderita dyslexia. Berikut kisah dan pernyataan Bloom tentang dyslexia yang dia alami saat usia dini:



"Masa kecil saya penuh perjuangan dan kerja keras, saya harus bekerja tiga kali lebih keras daripada orang kebanyakan untuk mempelajari suatu hal"
Lanjutnya, "Saya sangat frustasi dengan ketidakmampuan belajar, dan itu membuat saya merasa bodoh" 

Jalan menjadi terang ketika Bloom berusia tujuh tahun, saat di tes dan di diagnosa mengalami dyslexia namun disaat bersamaan diketahui bahwa ia mempunyai IQ tinggi. Diagnosa ini membuatnya sadar bahwa ia tidaklah bodoh. Dan dengan dukungan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, secara luar biasa Bloom dapat bangkit.

Bloom beruntung, karena generasi sebelum Bloom tidak berjalan begitu baik. Selama sedekade lebih, ketidakmampuan belajar telah disalahpahami -atau tidak dipahami sama sekali- dan penderita dyslexia hanya tahu bahwa mereka tidak "normal". Mereka tidak dapat mengikuti kelas, tidak dapat mengeja dan membaca. Mereka bahkan di panggil "si bodoh" atau "pemalas" oleh teman-temannya.

"Kreativitas adalah kunci bagi anak-anak penderita dyslexia. Kamu dapat berpikir di luar kotak", ungkap Bloom. "Ajarkan mereka tentang apa yang ingin mereka capai. Biarkan mereka berjalan dengan apa yang mereka pikirkan"

Saat tumbuh dewasa, Bloom mampu memanfaatkan talenta actingnya, kepemimpinan alaminya (kapten sepakbola dan tim hoki sekolah) dan daya tariknya (dia malu-malu mengaku dia seringbisa bertahan dari wanita dengan "menutup mata sebentar" dan tersenyum")

"Saya beruntung", aku Bloom. "Saya selalu beruntung".

"Tapi banyak anak-anak lain tidak seberuntung Bloom, ketidakpercayaan diri mereka membawa mereka jauh dari lingkungan dan pada kasus ekstrim, mereka mengalami depresi yang sangat hebat".

Bloom memberikan beberapa nasihat kepada anak penderita dyslexia: Pertama, jangan malu. Mintalah bantuan, katakan, "Saya menderita dyslexia, saya butuh waktu lebih untuk mengerjakan tes atau pekerjaan rumah". Kemudian, jangan lihat hal tersebut sebagai masalah, namun sebuah anugrah. "Itu bukanlah ketidakmampuan, namun sebuah tantangan", tambah Bloom.

"Terima hambatan ini, atasi dan jadikan itu sebagai alasan untuk menjalani hidup yang indah", Bloom mengakhiri pernyataan kisahnya.
Catatan: Beberapa penderita dyslexia yang mendunia mewakili masing-masing bidang: 
              Ilmuwan : Albert Einstein - Thomas Edison            
              Musisi    : John Lennon (Vokalis The Beatles)
              Politik    : John F Kennedy
              Hiburan : Tom Cruise
              Atlit       : Muhammad Ali
              Pengusaha: Henry Ford (Pendiri Ford Motor Company)
              Seniman: Leonado Da Vinci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar