Translate

Senin, 23 Juli 2012

Pemilihan Jurusan buat anak


Jangan Memaksakan Anak dalam Hal Memilih Jurusan



1340960736822710955
Ilustrasi/Admin(motivatweet.com)
Mungkin sering kita temui siswa atau mahasiswa saat ini yang menyesal dengan jurusan yang mereka tempuh. Dan bahkan Tidak sedikit mahasiswa yang gagal (drop out) di tengah jalan gara-gara tidak mampu lagi untuk kuliah disebabkan ketidakcocokan jurusan yang diambil dengan kemampuan otak maupun dana yang dimiliki. Beberapa dari mereka mungkin kurang memiliki pengetahuan mengenai jurusan yang diambil sewaktu memilih jurusan. Tetapi, hal yang sangat mengkhwatirkan adalah ketika orang tua memaksa anaknya untuk menuntut ilmu di jurusan yang bergengsi ataupun Perguruan Tinggi yang bergengsi baginya.
Salah satu teman saya dipaksa orang tuanya untuk mengambil suatu jurusan (sebut saja jurusan A). Sebenarnya, teman saya sangat berminat dalam bidang yang lain. Setelah dia lolos di jurusan A, orang tuanya pun sering memamerkan bahwa anaknya kuliah mengambil jurusan A yang merupakan jurusan bergengsi baginya. Tetapi, orang tuanya tidak peka terhadap bagaimana tertekannya dia selama kuliah di jurusan A tersebut. Hingga setahun kemudian, teman saya tidak tahan dan keluar dari jurusan tersebut dan mendaftar lagi ke jurusan lain sebagai mahasiswa baru.
Dari pengalaman tersebut, Dapat kita lihat bahwa orang tua yang memaksakan kehendak sudah membuang-buang waktu satu tahun anaknya untuk menuntut ilmu? Satu tahun bukanlah waktu yang singkat. Selain menghabiskan waktu, mereka juga telah menyia-nyiakan tenaga dan biaya.
Sebetulnya anggapan orang tua atau pun kita bahwa jurusan A atau apalah yang paling bergengi dan jurusan terbaik dari semua jurusan adalah salah, jadi tidak ada yang baik dan tidak ada yang buruk. Artinya, jurusan IPA sama saja dengan jurusan IPS di SMA, dan jurusan kedokteran sama saja dengan jurusan arsitek di perkuliahan. Seandainya, ada orang yang sangat bangga dan mengatakan bahwa jurusan kedokteran merupakan jurusan yang paling hebat diantara semua jurusan yang ada,itu adalah anggapan salah sebab Semua jurusan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan manusia.
Apa yang terbaik bagi orang tua belum tentu merupakan hal yang terbaik bagi anak. Tidak ada manusia yang sempurna. Sebagai orang tua, sudah seharusnya mendengarkan masalah anak ataupun menjadi tempat curhat bagi anak. Dalam hal ini, anak boleh saja berkonsultasi pada orang tua mengenai jurusan apa yang akan diambil, tetapi orang tua hanya boleh menganjurkan dan tidak boleh memaksakan kehendaknya. Artinya, anak tidak harus mendapatkan nilai yang sempurna di semua bidang. Orang tua perlu menghargai bakat, minat, dan inteligensi yang dimiliki anak. Janganlah memaksakan anak untuk melakukan hal-hal di luar kemampuannya.
Memilih Jurusan

1. Sesuaikan Minat dan Bakat Anak.

Orang tua dalam hal ini dapat memandu atau mengarahkan anak. Setiap orang tentu memiliki hobi atau minat, dari sanalah orang tua dapat mengarahkan anaknya. Misalnya, anak yang suka meng-edit foto cenderung memiliki kreativitas yang tinggi dan boleh disarankan untuk mengambil jurusan yang berhubungan dengan seni. Tetapi, perlu ditegaskan bahwa tidak semua orang pasti cocok dengan jurusan yang sesuai dengan hobinya. Contohnya, anak sangat tertarik di bidang seni tetapi dia belum tentu berminat jika harus kuliah di bidang seni. Untuk itu orang tua perlu menanyakan jurusan apa yang di inginkan anak.

2. Gali Informasi

Sebelum masa perkuliahan dimulai, tentu akan banyak tersedia seminar atau pameran mengenai jurusan yang ada, seperti pameran di mall. Orang tua juga dapat mendorong anak untuk menghadiri acara-acara tersebut agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai jurusan apa yang akan mereka ambil.

3.Lokasi dan Biaya
Selain masalah minat dan bakat, orang tua juga perlu mempertimbangkan masalah biaya. Sebelum menentukan akan kuliah di mana, orang tua perlu mengatakan kepada anak mengenai kondisi ekonomi keluarga. Dalam hal ini, anak akan mengerti.
Kurang lebih hal-hal inilah yang perlu diperhatikan dalam hal memilih jurusan,Jangan sampai anak salah memilih jurusan. Sebab, bila salah memilih jurusan, sama saja salah menentukan masa depan. Anak yang memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya cenderung akan mengalami masalah, misalnya masalah psikologis.
Dan apabila anak memilih jurusan yang sesuai dengan minatnya, motivasi dan prestasi belajarnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dipaksa untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya. Akhir kata,Apa yang dikatakan buruk oleh orang lain belum tentu buruk bagi kita, dan sebaliknya apa yang dikatakan baik oleh orang lain belum tentu baik bagi kita.

2 komentar:

  1. emmmm kalau anaknya multalent dan semuanya suka plus mampu milih yang mana hayoooo

    BalasHapus
  2. intinya tidak boleh dipaksakan pak.
    menurut hemat saya,kalaupun anak ybs multi talent dan bisa mengambil jurusan lebih dari 1 item,sah2 saja,yang penting intinya anak ybs tsb bisa happy dan enjoy dlm menjalani nya.
    terima kasih.

    BalasHapus