Translate

Senin, 16 Juli 2012

Kopi sahabat Penyakit Jantung ???



Anggapan awam seperti ‘ jangan minum kopi ntar sakit jantung lo!’ ternyata tidak sepenuhnya benar. Karena ternyata kopi bisa bersahabat dengan jantung.
Dalam konferensi American Heart Association (AHA) di San Farancisco, mendata sejumlah nilai plus peminum kopi. Peminum kopimemiliki resiko rendah untuk penyakit ritme jantung abnormal. Dan tidak ada indikasi meneguk beberapa cangkir kopi bisa meningkatkan resiko Asteroklerosis, yaitu penebalan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung. Dan kandungan lainkopi selain kafein dapat mengurangi resiko diabetes bagi perempuan yang teratur meminumnya. Meski ada salah satu laporan menemukan potensi hubungan antara minum kopi dengan tekanan darah tinggi, tapi jangan khawatir efeknya masih bisa ditoleransi.
‘Studi tentang ritme jantung ini meneliti 130.054 anggota Kaiser Permanente Medical Care Program yang dirawat akibat gangguanritme jantung, yang sekitar 2% nya mengalami Atrial Fibrilation. Bagi peminum kopi 4 cangkir atau lebih perhari mempunyai resiko lebih rendah 18 % terkena serangan jantung dibanding mereka yang tidak minum kopi”  kata Dr Arthur Klatsky,konsultan jantung senior.
Studi lain diikuti 3000 pria dan wanita usia 20 tahun, tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopidengan Asteroklerosis baik laki- laki maupun wanita, kulit hitam atau putih, perokok atau bukan perokok.
Ahli epidemiologi Jared Reis dari US National Heart, lung and Blood Institute juga menyatakan tidak ada hubungan substansial antara minum kopi dan peningkatan atau penurunan asterosklerosis.
Tidak hanya itu Women’s Health Study menjelaskan bahwa tipe diabetes tipe 2 ( diabetes karena gaya hidup ) lebih sedikit dialami oleh peminum kopi. Peneliti membandingkan 359 perempuan postmenapause yang menderita diabetes tipe 2 dan 359 wanita tanpa penyakit. Ditemukan wanita yang minum empat cangkirkopi berkafein sehari, memiliki resiko 56 % lebih rendah dari pada mereka yang tidak minum kopi.” Kopimengurangi resiko dari efek kafein karena pengikat kafein hormon. Ujar Dr.Liwei chen,asisten profesor university of california, Los Angeles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar