Translate

Senin, 16 Juli 2012

Pentingnya Bakat


Apa itu Bakat?

Menurut Ibu Efnie Indriani, M.Psi dan Andrian B. Hidayat, Inborn Potentials Practicioner, Bakat adalah salah satu unsur potensi yang dibawa seseorang yang dibawa dari lahir. Bakat kuat memiliki respon spontanitas tercepat seseorang ketika distimulasi merujuk pada kemampuan spesifik yang berhubungan dengan kecerdasan, bentuk stimulasi bisa seperti menggambar, menyanyi, menari, dll.

Spesifik berbicara bakat, bakat kuat yg ditunjukkan dengan 3-5 grafik terpanjang pada Report Analisa Sidik Jari tersebut adalah respon spontan yg tinggi. Artinya pada area 3-5 grafik terpanjang tersebut memiliki respon spontanitas yang lebih cepat. Menurut Ibu Efnie Indriani, M.Psi, akan sama saja, jika tidak distimulasi maka bagian otak yang mengatur kecepatan dalam merespon bakat tersebut itu tidak akan terlatih.  Respon spontanitas tersebut jika distimulasi dalam keseharian akan menghasilkan sesuatu karya atau hasil yang optimal dalam kehidupan seseorang.

Menurut saya pribadi, sebagai praktisi finger print analysis, setelah berinteraksi dengan para klien sejak akhir tahun 2008-awal tahun 2009, biasanya sesuatu yang dikerjakan secara optimal tersebut merupakan passion atau panggilan jiwa sehingga mengerjakan sepenuh hati dan jiwa.

Berdasarkan report Analisa Sidik Jari, dapat terlihat bentuk-bentuk grafik yang memperlihatkan mana area yang memiliki respon spontan yang cepat dan yang lebih lama. 

Akhirnya akan muncul pertanyaan baru, apakah aktifitas yang menjadi pekerjaan yang sedang kita jalani adalah sekadar profesi hanya supaya mendapat penghasilan ataupanggilan jiwa yang akhirnya bukan sekadar penghasilan yang dituju, tetapi makna, arti dan manfaat dari pekerjaan tersebut atau memang dijalankan dengan syukur dan happy tetapi melakukan suatu hoby yang merupakan bentuk passion sesungguhnya sebagai penyeimbang dalam kehidupan.

Perjalanan sejak akhir tahun 2008-awal tahun 2009 (tergantung sudut pandang, bisa jadi sebentar, bisa jadi lama) menikmati relationship yang terjalin secara menakjubkan antara saya pribadi sebagai fasilitator dan helper dengan para klien, dari hati yang terdalam saya merasakan bukan sekadar menjalankan pekerjaan dan profesi dalam bidang Finger Print Analysis, tetapi barangkali penggambaran yang tepat adalah sungguh suatu karunia yang besar sehingga dapat mengenal banyak orang dengan berbagai macam karakteristik.

Mereka berasal dari berbagai macam ragam dan kalangan serta beragam profesi. Bukan tipe sidik jari seperti apa yang akan menjadi sukses dan berhasil. Semua tipe sidik jari berkesempatan sama untuk sukses dan berhasil. Hanya cara pencapaiannya yang berbeda. Mengenai cara pencapaian, akan kami bahas pada tulisan berikutnya 

Jika boleh berpendapat, berdasarkan pengalaman sampai hari ini, terlihat keberhasilan seseorang sebagian besar dikarenakan keuletan, dan doa yang kuat. Lho lalu apa hubungannya dengan sidk jari? Tunggu sebentar, hubungan dengan sidik jari, ternyata bidang yang mereka jalani tersebut berkorelasi dengan area kuat yang tergambar dari grafik report analisa sidik jari mereka. Artinya, mereka menekuni sesuatu based on their passion. Faktor keberuntungan lebih kepada sikap menerima, pasrah dan mensyukuri apa yang sudah didapat dan menjaga semangat untuk terus mengerjakan sehingga pada akhirnya bertemu dengan peluang yang lebih besar.

Satu hal, jangan lupakan faktor stimulasi. Ternyata stimulasi mereka sepanjang yang mereka terima sejak kecil bukan berupa tekanan dan tuntutan, tetapi lebih diarahkan untuk dilatih tantangan oleh orang tua mereka. Dengan kata lain, ketika tidak ada paksaan, tetapi tetap diberikan tanggung jawab dan disiplin, potensi kuat mereka muncul dengan maksimal.

Seringkali bertemu dengan orang tua yang penuh tuntutan terhadap anak (saya yakin Bapak dan Ibu bukan termasuk mereka), mereka memberi stimulasi tetapi dengan cara memaksa penuh tekanan dan tuntutan, biasanya potensi genetiknya tidak muncul. Artinya, bisa saja berprestasi, tetapi tidak sesuai dengan potensi genetik dan ketika sudah usia dewasa akan mencari dimana passionnya berada.

Sebenarnya kondisi orang tua yang menuntut lebih tersebut bukan salah mereka juga, karena kondisi hari ini yang menuntut mereka memiliki target yang lebih tinggi kepada anak mereka. Tuntutan tersebut lebih dikarenakan kondisi tekanan sosial dari masyarakat dan kondisi dunia saat ini. Semisal, contoh sederhana adalah dari sudut pandang pencapaian nilai akademik di sekolah, jika semisal pelajaran matematika tidak mendapat nilai terbagus di antara pelajaran lain, maka pandangan masyarakat umum, anak tersebut tidak pintar. Ya memang tidak pintar, maksudnya di bidang matematika, tetapi apakah dengan nilai matematika yang tidak terbagus di antara pelajaran lain menjadi patokan bahwa dia pun tidak pandai di bidang lain? Tentu tidak demikian. Kita hanya belum tahu apa sebenarnya potensi yang dapat dikembangkan dalam dirinya.

Hmmm..panjang bukan...tapi jika kita hanya mengikuti kondisi perubahan tanpa memahami kebutuhan anak, akan jadi generasi seperti apa nantinya. Baiklah akan lebih bijak jika kita fokus pada kelebihan potensi dan karakternya sehingga ketika kita ingin menstimulasi anak kita, menggunakan komunikasi yang lebih tepat sesuai karakternya dan diharapkan tidak ada unsur pemaksaan, tetapi unsur pembiasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar