Translate

Senin, 16 Juli 2012

Ngorok pada anak anak


Orang tua pasti begitu senang memandangi sibuah hatinya terbuai dalam mimpi. Ia begitu nyenyak sampai terdengar suara dengkuran halusnya. Namun kini para orangtua harus waspada bila sibuah hatinya selalu mendengkur / mengorok dalam setiap tidurnya.Karena hal itu menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan mengganggu perkembangan otak sikecil. Sehinga membuat anak sering cepat merasa lelah dan kesulitan belajar.
Menurut Jodi mindell, Direktur Sleep Center Children’s Hospital Philadelphia,AS,”mendengkur terjadi karena waktu tidur otot – otot lidah bagian belakang menutup saluran pernafasan.Kondisi ini selain menyebabkan tidur mendengkur/ngorok , juga bisa menyebabkan anak berhenti bernafas untuk beberapa detik. Akibatnya terjadi penurunan kadar oksigen dalam darah. Anak yang kerap mendengkur memiliki gejala gelisah saat tidur , sering terbangun , mengompol, susah dibangunkan , mengantuk sepanjang hari, bahkan bisa terjadi anak sulit menelan dan mulunya berbau”.
Selain keletihan, sleep apneu pada anak menyebabkan prestasinya disekolah tergangu. Hal tersebut sudah dibuktikan dalam sebuah studi di AS yang dipublikasikan dalam Journal Public Library of Science Medicine 2006.
Dari data tersebut diketahui anak yang menderita sleep apneu memiliki nilai IQ yang rendah jika dibandingkan dengan anak yang tidurnya nyenyak anak yang pada usia 2- 6 tahun mendengkur , beresiko tiga kali lebih besar mendapat masalah perilaku dan intelektual serta prestasi rendah di sekolah menengah jika dibandingkan dengan anak yang tidak mendengkur.
Menurut para peneliti, pada saat masa tidur aktif, aliran darah ke sel otak akan meningkat tajam. Inilah saatnya dimana sel – sel otak tumbuh dengan cepat dan terjadi pembentukan sel – sel syaraf . oleh karena itu, sebaiknya bawa sikecil ke dokter jika ditemui gejala sleep apneu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar